Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jet Pribadinya Disindir, Ini Pembelaan Bill Gates

Bill Gates memberikan pembelaan terkait sindiran pada jet pribadinya yang disebut tidak ramah lingkungan
Co-chair Bill and Melinda Gates Foundation, Bill Gates menjadi pembicara saat Bloomberg New Economy Forum di Beijing, China, Kamis (21/11/2019). Bloomberg/Takaaki Iwabu
Co-chair Bill and Melinda Gates Foundation, Bill Gates menjadi pembicara saat Bloomberg New Economy Forum di Beijing, China, Kamis (21/11/2019). Bloomberg/Takaaki Iwabu

Bisnis.com, JAKARTA – Miliarder Amerika Serikat Bill Gates memiliki empat pesawat jet pribadi, satu pesawat amfibi, dan satu helikopter menurut Private Jet Charter, seperti dikutip pada Selasa (8/8/2023).

Pendiri Microsoft tersebut memiliki dua jet Gulfstream G650ER dan dua Bombardier Challenger 350. Satu unit Gulfstream G650ER bernilai US$70 juta (Rp1 triliun) sedangkan Bombardier Challenger 350 berharga sekitar US$22 juta (Rp330 miliar).

Selain itu, dia juga memiliki pesawat amfibi Cessna 208 dan helikopter Eurocopter EC 135.

Kepemilikan lebih dari satu pesawat pribadi oleh Bill Gates menuai perhatian dari masyarakat. Pasalnya, Bill Gates adalah kontributor aktif yang mendukung pengurangan emisi lewat investasi. Akan tetapi, sifat filantropis tersebut bertolak belakang dengan kepemilikan kendaraan boros emisi.

Dilansir dari Reuters (8/8/2023), satu pesawat jet pribadi menyumbang polusi 14 kali lebih banyak dibanding pesawat komersial per penumpang. Pesawat dengan kemampuan terbang lebih cepat tersebut menghasilkan dua ton karbondioksida dalam satu jam penerbangan.

Dengan memiliki lebih dari satu pesawat jet, Gates sesungguhnya berkontribusi besar dalam menyumbang polusi sebagai individu. Hal ini dinilai menjadi perilaku yang bertolak belakang dengan banyaknya investasi dan dukungan yang diberikan Gates untuk solusi perubahan iklim.

Gates memberikan komentar terhadap hal ini dalam wawancara BBC yang diunggah pada Februari lalu. Gates disebut sebagai hipokrit meskipun dia menyangkal hal tersebut.

Gates merespons dengan mengatakan bahwa dia telah berinvestasi miliaran dolar untuk inovasi iklim. Retoris, dia juga bertanya apakah dia harus berdiam di rumah dan tidak pergi ke Kenya untuk mempelajari pertanian dan malaria.

Pada Januari lalu, Gates mengadakan kunjungan ke Kenya untuk melihat langsung perkembangan pertanian dan juga perubahan iklim yang terjadi di negara Afrika tersebut. Catatan perjalanannya yang memuat dampak buruk perubahan iklim terhadap pertanian di Afrika diunggah dalam situs pribadi Gates Notes.

Gates memang dikenal sebagai sosok filantropis yang telah memberikan banyak bantuan bagi masyarakat dan juga iklim. Selain berinvestasi, dia juga mendirikan Breakthrough Energy, perusahaan yang berfokus pada inovasi energi berkelanjutan dan pengurangan emisi gas rumah kaca.

“Saya bukanlah bagian dari masalah karena telah membayar kompensasinya. Saya bahkan merupakan bagian dari solusi lewat pendanaan miliaran dolar yang digunakan Breakthrough Energy,” kata Gates.

Pendanaan Bill Gates terhadap teknologi iklim tercatat telah menghabiskan lebih dari US$2 miliar (Rp30 triliun), dilansir dari CBS News (8/8/2023).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper