Bisnis.com, JAKARTA - Toko handcrafted ice cream Honest Spoon yang didirikan pada 2018, kini dapat ditemui di tiga lokasi di seputar Jakarta. Jl. Cikajang, Senopati, lantai 1 Sarinah, dan di Tebet Raya.
Irenne Achmad, Owner Honest Spoon menuturkan dengan mengandalkan bahan alami sebanyak mungkin, dirinya menyasar pecinta ice cream segmen medium.
"Saya ingin produk affordable [terjangkau], tapi bahan premium. Produk kami senatural mungkin," katanya kepada Bisnis, Selasa (30/5/2023).
Konsep ini membuat produk ice cream yang diproduksi Honest Spoon tidak terlalu manis, tetapi memiliki cita rasa yang kuat.
Irenne yang sebelumnya berkarir di perusahaan sekuritas itu meyakini toko ice creamnya dapat terus bertumbuh dengan memiliki pelanggan yang loyal.
Kenangan Waktu Muda
Honest Spoon merupakan lompatan dalam perjalanan Irenne. Berlatar belakang dunia keuangan, bisnis ice cream merupakan langkah baru yang ditempuh berbekal memori panjang perjalanan hidupnya.
Pindah ke Amerika Serikat pada 1998 saat setara kelas 1 SMA, Irenne mengalami momen keluarga yang sering bersentuhan dengan ice cream. "Passion saya makan-makan, di keluarga [saat itu] kami juga hiburannya makan keluar," katanya menyebutkan latar keputusan membangun bisnis ice cream.
Salah satu menu utama dalam setiap momen di Amerika Serikat ini juga dihiasi dengan ice cream. "Banyak rasa yang belum pernah saya coba sebelumnya, juga sering diskon," katanya mengenang sambil tertawa kecil.
Kembali ke Indonesia pada 2009, Irenne Berkarir 7 tahun di bilangan SCBD, Jakarta. Namun kemudian dia memutuskan meninggalkan industri keuangan pada 2016.
Kesukaan akan makan membuat dirinya mengikuti sejumlah kursus memasak. Termasuk belajar langsung ke Italia untuk membuat gelato. Nama ini mengacu kepada ice cream khas Italia.
"Namun Honest Spoon adalah ice cream bukan Gelato. Manis kami tidak seperti gelato yang kuat dan kami full susu," katanya menegaskan identitas perusahaannya.
Produksi Honest Spoon sendiri dimulai pada 2017 dengan memanfaatkan basement rumah orang tuanya di Jakarta Pusat. Saat ini produksi perusahaan telah mencapai 800 liter susu setiap bulannya.
Sejumlah kerja sama juga dibangun dengan beberapa kedai kopi kekinian. Termasuk mengandalkan penjualan dari ranah digital.
"Kita kerja sama bank promo dengan BRI. Namun dengan produk kompetitif baik pricing maupun margin tidak banyak, kami mengupayakan fair price, tidak membiasakan customer diskon," kata Irenne menjelaskan strategi harga produk ice creamnya.
Dia menyebutkan tantangan membangun bisnis ice cream terletak pada posisinya sebagai segmen dessert. Pelanggan memiliki preferensi yang berbeda setiap harinya seperti kue ataupun makanan penutup lainnya. Ekosistem yang membuat persaingan tidak hanya sesama ice cream, namun juga produk sejenis. Tantangan lainnya adalah cuaca, khususnya hujan.
Meski demikian dia menekan, dalam dunia FnB terdapat banyak peluang untuk tumbuh.
"Harapannya bisnis berjalan lancar, bisa membawa karyawan bisa ikut maju, dan costumer terpuaskan," kata Irenne.