Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Deretan Pengusaha Bisnis Rumah Sakit Swasta, Punya Jaringan Terbesar di Indonesia

Berikut daftar pengusaha Indonesia yang punya bisnis rumah sakit, termasuk Dato Sri Tahir.
Ilustrasi rumah sakit/bisnis.com
Ilustrasi rumah sakit/bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Bisnis rumah sakit kini kian menjadi bisnis yang menjanjikan. Mengingat kesehatan adalah hal penting bagi semua orang dan semua kalangan.

Diketahui, sejumlah pengusaha di Indonesia mendirikan rumah sakit dengan fasilitas lengkap, bahkan dengan standar internasional dan kategori mewah.

Adapun, di Indonesia sendiri terdapat beberapa pengusaha yang memiliki rumah sakit swasta terkemuka. Berikut ulasan Bisnis selengkapnya.

Daftar Nama Pengusaha RS di Indonesia

1. Dato Sri Tahir, RS Mayapada

Dato Sri Tahir adalah pemilik dari Grup Mayapada. Ia merambah bisnis kesehatan dengan mendirikan RS Mayapada. Jaringan rumah sakit mewah ini tersebar di kawasan Jabodetabek.

Adapun, bisnis Mayapada sendiri bukanlah dengan membangun rumah sakit dari awal. Awalnya Mayapada mengakuisisi kepemilikan Honoris Hospital, sebuah rumah sakit yang berlokasi di Modern Land, Tangerang, lewat Mayapada Healthcare pada tahun 2008.

Setelahnya, Mayapada pun menggandeng National Healthcare Group (NHG) Singapura dan membuat pelayanan dan fasilitas kesehatan rumah sakit ini hampir menyamai sejumlah rumah sakit di Singapura dan pasien RS Mayapada banyak berasal dari kalangan menengah atas.

Melansir dari Forbes, Dato Sri Tahir menempati urutan ke-16 dalam daftar orang terkaya di Indonesia tahun 2021, dengan kekayaan US$2,4 miliar atau Rp35 triliun. Istri Dato Tahir, Rosy adalah putri taipan Indonesia Mochtar Riady.

2. Mochtar Riady, RS Siloam

Mochtar Riady merupakan pendiri Grup Lippo sekaligus mertua dari Dato Sri Tahir. Pria asal Malang ini merambah bisnis rumah sakit lewat bendera Siloam Group yang kini juga sudah dikelola menjadi perusahaan terbuka, PT Siloam International Hospitals Tbk.

Di awal berdirinya, Mochtar Riady bekerja sama dengan Gleneagles, perusahaan jaringan rumah sakit di Singapura. Kedua belah pihak sepakat membangun RS Gleneagles di kawasan yang dikembangkan perusahaan properti Grup Lippo. Namun setelah Gleneagles tak lagi melanjutkan kerja sama, Mochtar Riyadi tetap melanjutkan bisnis rumah sakit dengan mengubah nama menjadi RS Siloam. Sampai saat ini Rumah Sakit Siloam terus berkembang dan tersebar di wilayah Indonesia.

Sementara itu, dalam daftar orang terkaya Forbes 2021, dirinya berada di peringkat 23, dengan kekayaan sebesar US$1,7 miliar atau setara Rp24,77 triliun.

3. Boenjamin Setiawan, RS Mitra Keluarga

Rumah Sakit Mitra Keluarga adalah jaringan rumah sakit yang sudah tersebar di beberapa kota di Indonesia. Berdasarkan Forbes, Boenjamin Setiawan masuk daftar orang terkaya di Indonesia. Rumah sakit pertama Mitra Keluarga bermula pada 1989. Dr Boen juga merupakan pemilik dari Kalbe Farma, perusahaan farmasi swasta terbesar di Indonesia.

4. Awaloedin, RS Awal Bros

Awaloedin adalah pemilik saham dari jaringan rumah sakit Awal Bros. Dia mendirikan rumah sakit pertamanya tahun 1998 di Kota Pekanbaru, Riau. Jaringan rumah sakitnya terus berkembang. Tahun 2006 Ir. H. Arfan Awaloeddin, MARS bermitra dengan Prof. dr. Yos E. Susanto, PhD mendirikan Rumah Sakit Awal Bros di Tangerang, Bekasi, Jakarta dan Makassar.

Tahun 2016 Rumah Sakit Awal Bros Grup bermitra dengan PT Saratoga Investama dalam pengembangan Rumah Sakit Awal Bros. Tahun 2016 Rumah Sakit Awal Bros Grup juga telah dipercaya PT Chevron Pacific Indonesia untuk mengelola rumah sakit perusahaan di Duri, Kabupaten Bengkalis, Riau.

Selain Rumah Sakit, Grup Rumah Sakit Awal Bros juga memiliki anak perusahaan yaitu Harmonia (Klinik Spesialis Kulit), Westerindo (Laboratorium), CMC Medical (Klinik), dan 24 Medicare (Evakuasi) yang telah menjangkau wilayah-wilayah lain di Indonesia

5. Hermina Sulaiman, RS Hermina

PT Medikaloka Hermina adalah sebuah perusahaan pelayanan kesehatan yang berkantor pusat di Jakarta. Rumah sakit Hermina didirikan oleh Hermina Sulaiman pada 1967 dengan nama Rumah Bersalin Djatinegara. Kala itu, rumah sakit ini hanya memiliki kapasitas tujuh tempat tidur. Sesuai namanya pula, rumah sakit ini beralamat di Jl. Raya Jatinegara Barat No. 126, Jakarta Timur.

Dalam perkembangannya, Hermina mengubah status yayasan nirlaba menjadi korporasi dengan nama PT Medikaloka Hermina (MH) pada 1999. Medikaloka Hermina pun berhasil membuka rumah sakit pertama di luar jawa, yaitu di Palembang pada 2011. Untuk meningkatkan pelayanan, Medikaloka Hermina mendirikan Hermina Tower di Kemayoran, Jakarta Pusat dan mulai beroperasi pada 2016. Hingga kini, Rumah Sakit Hermina tercatat sudah memiliki lebih dari 35 rumah sakit yang tersebar di 25 kota di Indonesia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper