Bisnis.com, JAKARTA -- Tahukah Anda bahwa perusahaan jam tangan klasik Patek Philippe tidak lagi memproduksi Nautilus Ref. 5711, yang mana saat ini jadi incaran setiap kolektor kaya?
Keputusan ini sangat menarik karena ini sama sekali bukan cerita tentang jam tangan. Ini adalah kisah tentang perubahan dan bagaimana kesuksesan jangka panjang terkadang membutuhkan penderitaan jangka pendek.
Patek Philippe telah membuat jam tangan Ref. 5711 selama 43 tahun, tetapi permintaan melonjak beberapa tahun yang lalu. Pada 2019, menurut New York Times, daftar tunggu untuk mendapatkan jam ini mencapai delapan tahun.
Sekarang penantian para kolektor akan membentang selamanya, karena Patek Philippe baru saja mengumumkan bahwa pihaknya tidak lagi membuat arloji tersebut.
Faktanya, Patek Philippe telah berhenti memproduksi Ref. 5711 sejak tahun 2019. Tetapi mereka tidak memberi tahu siapa pun. Pelanggan tidak senang dengan ini. Pengecer juga kesal. Gerombolan kolektor kaya telah menunggu jam tangan ini.
Harganya lebih dari US$30.000! Sekarang yang bisa didapatkan hanya versi bekasnya dengan harga mungkin enam kali lipat dari jumlah itu.
Baca Juga
Mengapa Patek Philippe memutuskan untuk berhenti memproduksi arloji bergengsi itu?
Dilansir melalui Entrepreneur, Kamis (18/2/2021), jam tangan itu menjadi sangat populer sehingga artinya berubah. Orang-orang memamerkannya di Instagram sebagai tanda kekayaan.
Yang lain pasti membelinya hanya untuk dijual lagi dengan harga yang lebih mahal. Keberadaan Ref. 5711 mengalihkan perhatian dari produk perusahaan lainnya.
Ref. 5711 mungkin telah menghasilkan banyak uang bagi perusahaan dalam jangka pendek, tetapi berisiko menguras nilai perusahaan dalam jangka panjang.
“Kami melakukan ini untuk klien kami yang sudah memiliki Patek Philippe dan untuk melindungi merek kami agar tidak terlalu komersial,” presiden perusahaan, Thierry Stern, mengatakan kepada Times.
Stern mengatakan bahwa dia dapat terus membuat produk yang fantastis ini, atau menjualnya 10 kali lebih banyak. Tapi dia tidak bekerja untuk angka. Stern melindungi perusahaan untuk masa depan.
Dia tahu orang-orang akan marah. Namun dia mengatakan itu adalah pelajaran yang diajarkan ayahnya, dan yang dia wariskan kepada anak-anaknya sendiri.
“Ketika Anda memiliki merek yang fantastis seperti Patek,” katanya, “Anda harus melindungi merek dan bukan hanya satu produk.”