Bisnis.com, JAKARTA—Ati Nurhaeti saat itu mengalami musibah saat suaminya yang bekerja di luar negeri menghilang tanpa kabar. Dia harus menanngung sendiri untuk menghidupi ketiga anaknya, ibunya juga neneknya.
Ditengah keputusasaannya, Ati mendengar ada sebuah pelatihan keterampilan kecantikan yang diinisiasi oleh L'Oreal Fondation yakni “Beauty for A Better Life” (BFBL). Ati masuk sebagai angkatan kelima BFBL Cianjur. Usai mengikuti pelatihan kini Ati bekerja sebagai stylist di salon Al-Jazeera, Cianjur.
“Saya merasa mendapatkan kesempatan kedua dalam hidup dimana saya bisa bekerja usai terdampak hilangnya suami saya. Kepercayaan yang diberikan pemilik salon dapat mendukung saya menghidupi keluarga saya,” cerita Ati, Jumat (28/10/2016).
Presiden Direktur PT L'Oreal Indonesia Umesh Phadke mengungkapkan dunia tata rambut di Indonesia menyimpan potensi luar biasa yang terus berkembang setiap tahunnya. Survei Kantar 2015 menunjukan sekitar 71% perempuan Indonesia rutin mengunjungi saalon dengan frekuensi 5-14 kali setahun.
“Secara total diestimasikan terdapat 117.000 salon di Indonesia dengan nilai pasar Rp1,3 triliun di tahun 2016. Namun, dunia tata rambut juga memiliki tantangan, salah satunya keterbatasan jumlah tenaga kerja terampil,” jelasnya.
Dia menambahkan sangat penting adanya pendidikan dan promosi profesi tata rambut sebagai profesi aspiratif di Indonesia. Pihaknya yakni profesi ini bisa ditekuni siapapun tanpa melihat latar belakang sosial-ekonomi maupun pendidikannya namun hanya perlu kemauan dan ketekunan.
“Program ini hadir di seluruh dunia sejak 2009 dan hingga 2015 program BFBL sudah diterapkan di 22 negara di dunia melalui 53 pusat pelatihan atas kerjasama dengan 29 NGO mitra dan menghasilkan 3.142 lulusan di seluruh dunia,” bebernya.
Head of Communications PT L'Oreal Indonesia Melanie Masriel memaparkan di Indonesia program ini masuk pada tahun 2014 yang bekerjasama dengan Yayasan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) dengan misi memberdayakan kaum perempuan yang memiliki keterbatasan sosial-ekonomi di Indonesia secara gratis.
“Lalu tahun ini, dikembangkan lagi bersama Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) untuk mengjangkau perempuan muda kurang beruntung dan putus sekolah di Jakartaa,” terangnya.
Dia mengatakan setiap siswa dilatih dengan beragam keterampuilan yang dibutuhkan untuk menjadi penata rambut yang kompeten termasuk dasar-dasar keterampilan perawatn rambut, penataan rambut, tekstur (pengeritingan/pelurusan), pewarnaan dan pengguntingan rambut melalui kelas teori selama 4,5 bulan lalu magang langsung di salon-salon sekitar selama 1,5 bulan.
“Saat ini di Indonesia program BFBL berkembang pesat dan telah membuka 7 pusat pelatihan di Krawang, Cianjur, Sukabumi, Bekasi, Pontianak, Mataram dan Jakarta,” ujarnya.
Sebanyak 416 orang, lanjutnya, memasuki kelas-kelas berstandar kualitas kurikulum internasional. Perlu diketahui, ada 63% lulusan BFBL yang telah berkarir dibidang tata rambut, mulai dari bekerja di salon, membuka salon keliling hingga membuka salon sendiri.