Tren bloom box dengan cepat menyebar. Semakin lama semakin banyak pelaku usaha yang menawarkan produk serupa. Agar dapat bersaing, lagi-lagi modal yang harus dimiliki pelaku usaha adalah kreatifitas dalam berinovasi.
Hal ini pula yang dipikirkan Natasha Joestan saat mendirikan Peony and Pine tiga bulan lalu. Sebagai pelaku usaha baru di bisnis yang sudah mulai ramai, Natasha menawarkan konsep boks yang berbeda dibandingkan dengan yang sudah ada.
“Keunikan kami adalah pada kotaknya yang terbuat dari kayu pinus asli. Bahan boks ini yang paling membuat produk kami tampil beda karena kami membuat kotaknya sendiri,” katanya.
Peony and Pine memang berawal dari usaha handycraft, termasuk pembuatan kotak kayu. Lama-kelamaan Natasha ingin mencoba membuat bloom box. Dia lalu mengunggahnya ke media sosialnya. Ternyata langsung mendapat respon positif.
Selain kotak yang 100% dari bahan kayu, saat ini dia juga menyediakan kotak bening dari bahan akrilik. Tak hanya ‘bermain’ di bagian luar, Natasha juga berusaha menampilkan ciri khas di dalam produknya.
Lazimnya, produk yang sering disematkan di dalam bloom box adalah boneka, coklat atau kue kering. Akan tetapi Natasha berkreasi dengan menambahkan aksesoris lain seperti mutiara, kotak musik, atau berbagai produk handycraft yang dia produksi sendiri.
Dia juga menangkap tren gembok cinta yang saat ini sedang naik daun di lingkungan tempat tokonya berada yakni di Farm House, Lembang, Bandung. Karena itu, sejumlah produknya juga ada yang ditambah dengan love lock alias gembok cinta.
Perbedaan lain yang sedang digagas Natasha adalah membuat rangkaian bloom box dari bahan soap flower. Sabun-sabun wangi yang sudah dibentuk menjadi bunga itu disusun sedemikian rupa sehingga tetap terlihat cantik.
“Produk ini memang belum kami launching karena sedang kami siapkan untuk tema Valentine, tetapi kami sudah mulai menerima jika ada yang mau pesan dari sekarang,” katanya.
Satu bloom box dipatok harga mulai dari Rp275.000 – Rp600.000. Sedangkan untuk bunga rangkaian hand bouquet dibanderol mulai dari Rp150.000, disesuaikan dengan ukuran dan jenis bunga. Natasha menyediakan berbagai jenis bunga lokal dan impor serta bunga artifisial.
Seperti halnya pelaku usaha lain, Natasha mengaku order untuk bloom box selalu ada setiap hari. Order terbanyak yang pernah dia dapatkan yakni 10 pesanan dalam sehari pada Desember lalu. Dengan kondisi ini, dia juga dapat mengantongi omzet puluhan juta rupiah dengan margin laba sekitar 100%.