Bisnis.com, JAKARTA – Usai pensiun dari mengajar sekolah taman kanak-kanak Yudiwati memulai profesi baru dengan sulam benang. Keahliannya menyulam awalnya hanya menghasilkan taplak meja yang diminati kalangan ekonomi menengah ke atas. Untuk menjangkau keseluruhan lapisan masyarakat ia mulai dengan berbagai inovasi.
Kini berbagai perhiasan kalung, gelang hingga hiasan jilbab ia pasarkan ke dalam dan luar negeri. Dalam sehari rata-rata omset bisnis yang digelutinya sejak beberapa tahun itu, disebutnya mencapai sebesar Rp 2 juta.
Indah ratna Puri salah satu karyawan Handmade Ramiza mengaku minat masyarakat yang cukup baik. "Produknya udah sampai Kairo, Thailand dan India," katanya di Pameran Ekonomi Kreatif Universitas Indonesia, Jumat (12/12/2014).
Indah mengatakan selain karyawan di Handmade Ramiza produk ini juga dikerjakan oleh sedikitnya 15 ibu rumah tangga di sekitaran rumah Yudiwati di Jalan Teratai Raya Nomor 24, Bogor. Dalam 3 hari mereka akan menghasilkan lebih dari 100 item produk perhiasan dengan imbalan Rp1.000 tiap itemnya.
Unit Kerajinan Masyarakat yang telah berjalan kurang lebih 3 tahun ini, beberapa bulan lalu mendapatkan penghargaan dari mantan Gubernur Jakarta Sutiyoso dalam ajang Profesi Award sebagai UKM terbaik di seluruh Indonesia. (bisnis.com)