Bisnis.com, JAKARTA - Cara menyajikan teh hijau tak hanya diseduh. Asal kreatif dan jeli melihat tren, daun kaya khasiat ini bisa diolah menjadi aneka ragam makanan dan minuman bercita rasa modern.
Pelaku usaha yang memanfaatkan bahan baku teh hijau adalah Puncak Rosabai. Pria yang berdomisi di Bintaro, Tangerang Selatan, Jawa Barat ini memproduksi minuman instan yang terbuat dari bubuk teh hijau (matcha powder) sejak 2010. Produk tersebut bernama U-Think? Matcha Green Tea.
Puncak mengaku inspirasi membuat produk ini dia dapatkan dari salah satu produk minuman asal Negeri Sakura.
“Teh hijau memang kaya manfaat, tapi terlalu tradisional. Makanya, saya tertarik mengusung konsep modern yaitu matcha latte,” ujarnya.
Berbeda dengan Ifah dan Eva yang memanfaatkan daun teh dari perkebunan lokal, Puncak justru mengimpor teh langsung dari Jepang. Hal ini dilakukan karena rata-rata daun teh yang ada di Indonesia berjenis teh hitam.
Agar memiliki rasa latte yang sesuai dengan selera kaum urban, dia mencampurkanmatcha dengan creamer dan gula asli.
“Saya tidak gunakan pengawet, pewarna, atau pemanis buatan. Jadi minuman ini sehat untuk tubuh.”
Setelah jadi, dia pun mempromosikan minuman olahan teh hijau instan kepada teman dan keluarga. Tak disangka, respon konsumen akan produk ini sangat positif. Puncak pun makin semangat memasarkan produk buatannya.
Awalnya, Puncak mengemas U-Think? Matcha Green Tea dengan kemasan aluminium polos. Seiring berjalannya waktu, dia pun menyediakan kemasan siap minum dalam bentuk gelas cup. Harga U-Think? Matcha Green Tea dibanderol Rp10.000 untuk kemasan gelas dan Rp25.000 untuk kemasan boks yang berisi 3sachet.
Ketika ditanya soal peluang, Puncak menuturkan bisnis makanan dan minuman akan bersinar cerah. Selain menawarkan rasa enak, produk minuman akan makin laris apabila memiliki nilai tambah. Salah satunya kandungan gizi dan nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh.
Seiring berjalannya waktu, Puncak juga merasakan peningkatan permintaan yang sangat signifikan. Dulu dia hanya memproduksi puluhan sachet matcha powder per bulan. Kini, dibantu lima orang karyawan, Puncak bisa menghasilkan 2.000 kemasan U-Think? Matcha Green Tea setiap bulan.
Selain membuka toko di Bandung, pemilik Arafa Tea memanfaatkan strategi keagenan untuk memperluas pemasaran. Jumlah agen yang dimiliki Arafa Tea mencapai 12 agen yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sebaliknya, Puncak justru memanfaatkan jejaring sosial untuk memasarkan produknya. Menurutnya, dengan cara ini produk U-Think? Green Tea tak hanya bisa meraih konsumen lokal, tetapi luar negeri.
“Sebentar lagi pasar bebas Asean. Kami ingin memanfaatkan momentum itu untuk memperluas pasar.”
