Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mari Belajar Bisnis Aksesori Anak Muda yang Makin Kinclong

Mengamati perkembangan tren fesyen anak muda seakan tak ada habisnya. Seiring dengan perkembangan mode pakaian, tren aksesori pun kian berkembang. Saat ini, banyak remaja putri yang menyematkan berbagai jenis pernak-pernik trendi agar terlihat gaya dan modis. Malah, ada di antara mereka yang menjadikan aksesori tersebut sebagai salah satu kebutuhan primer.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, Jakarta - Mengamati perkembangan tren fesyen anak muda seakan tak ada habisnya. Seiring dengan perkembangan mode pakaian, tren aksesori pun kian berkembang. Saat ini, banyak remaja putri yang menyematkan berbagai jenis pernak-pernik trendi agar terlihat gaya dan modis. Malah, ada di antara mereka yang menjadikan aksesori tersebut sebagai salah satu kebutuhan primer.

Tak heran, saat ini banyak bermunculan pelaku usaha yang menawarkan ragam aksesori. Hebatnya, beberapa produsen datang dari kalangan anak muda. Berbekal pengetahuan tentang tren dan kebutuhan konsumen belia, mereka pun mendesain dan memproduksi aksesori trendi, modis, sekaligus unik. 

Salah satu pelaku usaha yang mendesain aksesori trendi adalah Amanda Mitsuri, 25, dan Ramdhan Muhammad, 25. Kedua anak muda asal kota kembang ini merintis bisnis aksesori yang dinamakan Massicot pada awal 2013. Keunikan produk Massicot adalah tampilannya menyerupai batuan kristal yang tampil dengan berbagai macam warna antara lain pink, biru, ungu, hijau, hingga hitam yang elegan.

Bahan baku yang digunakan Manda dan Ramdhan bukan batu kristal, melainkan cairan resin. Cairan tersebut akan dicetak dan dibaurkan dengan pewarna khusus resin. Setelah kering, resin akan mengeras dan berbentuk layaknya batu kristal.

Selanjutnya, mereka mengamplas produk aksesori yang telah kering hingga benar-benar mengilat. “Kami memilih material ini karena murah dan mudah dibentuk. Hasilnya pun terlihat elegan,” ujar lulusan desain produk Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung, Jawa Barat ini.

Manda dan Ramdhan membuat gelang dan kalung dari bahan resin dalam berbagai variasi warna, bentuk, dan ukuran. Agar terlihat makin menarik, mereka mengombinasikan batu-batu resin tersebut dengan rantai besi yang biasa digunakan untuk perhiasan. Tak lama setelah produknya jadi, mereka pun mulai menawarkan aksesoris Massicot kepada teman-temannya. Hasilnya sungguh di luar dugaan. Perhiasan tersebut laris manis.

Kendati terbilang sukses, Manda dan Ramdhan tak merasa puas. Mereka tergerak membuat inovasi lain yaitu hak sepatu kristal. Untuk membentuk hak sepatu, Mereka membuat cetakan khusus berbentuk kotak dengan tinggi sekitar 5 cm. Agar makin menarik, Manda memasukkan bunga plastik ke dalam cetakan tersebut. Hak sepatu sebening kristal berhias bunga itu tampil memikat. “Kami hanya fokus bikin heels saja. Untuk sepatu kami kerja sama dengan sistem makloon ke perajin sepatu di Cibaduyut.”

Seiring waktu berjalan, Manda pun menambah kapasitas produksi aksesori Massicot. Jika di periode awal dia hanya bisa memproduksi 5—10 aksesori, kini dia bisa membuat 100 pernak-pernik ala kristal per bulan. Untuk memenuhi kapasitas produksi, mereka membutuhkan 20—30 kilogram resin tiap bulan. Saat ini, Manda dan Ramdhan dibantu oleh 3 orang karyawan.

Manda dan Ramdhan memanfaatkan dunia maya untuk memasarkan produk aksesori Massicot. Mereka membuat situs www.massicot-jewelry.com sebagai toko online. Selain itu, mereka juga menitipkan produk ke beberapa toko yang menjual produk fesyen di dalam negeri. Selain memasarkan di dalam negeri, mereka juga membidik konsumen luar negeri. “Saat ini, produk Massicot bisa ditemukan di beberapa toko ritel di Jepang dan Australia.”

Manda membagi produk Massicot menjadi dua jenis, yaitu premium dan luxury. Perhiasan premium dibanderol mulai dari Rp200.000—Rp350.000 per buah. Di sisi lain, produk luxury dijual dengan nominal Rp600.000—Rp1.500.000 per buah. Margin keuntungan yang didapat dari bisnis aksesoris ala kristal ini pun besar. “Keuntungannya bisa mencapai 50%,” kata Manda.

Melihat besarnya margin laba yang bisa diraih, Manda dan Ramdhan merasa bisnis aksesori kaum hawa sangat potensial untuk digarap. Namun demikian, bisnis ini menuntut kreativitas dan inovasi produk. “Pasar aksesori di Indonesia sangat baik, khususnya anak muda pecinta fesyen. Kreativitas dibutuhkan tak hanya sebatas desain produk, tetapi branding yang ingin ditawarkan kepada konsumen.”


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper