Bisnis.com, JAKARTA - Pada hari ini, saya melakukan perjalanan dari Jakarta menuju Bogor dengan menggunakan kereta api. Sudah cukup lama sejak terakhir saya naik kereta, kira-kira lima bulan yang lalu, tiket masih berupa kertas yang setelah sampai di tempat tujuan, kertas tersebut akan dibuang dan tidak memiliki arti.
Namun, tiket yang saya terima hari ini berbeda, bukanlah berbentuk kertas, tetapi berbentuk kartu. Pada kartu tersebut, tertera tulisan Commet.
Saat mendengar kata Commet, pasti yang terlintas dalam pikiran kita adalah salah satu benda luar angkasa. Namun Commet yang satu ini berbeda, bukanlah benda luar angkasa. Commet merupakan singkatan dari Commuter Electronic Ticketing.
Pada Juli 2013, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Commuter Jabodetabek melakukan penerapan kartu Commet (e-ticketing) satu kali perjalanan/single trip, yang diikuti dengan pemberlakuan tiket isi ulang dengan sistem potong saldo untuk setiap perjalanan yang dilakukan atau disebut dengan tiket multri trip.
Kartu Commet mengadopsi sistem deposit dan nantinya dapat dipergunakan untuk berbelanja di beberapa tempat (smartcard). Kartu Commet merupakan salah satu bentuk inovasi dari PT KAI Commuter Jabodetabek, untuk selalu dapat meningkatkan dan memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen.
Dalam perekonomian yang berubah sangat cepat, inovasi yang berkelanjutan adalah sebuah kebutuhan. Perusahaan yang sangat inovatif mampu mengidentifikasi dan cepat menangkap peluang pasar baru.
Perusahaan tersebut menciptakan sikap positif terhadap inovasi dan pengambilan risiko, menjadikan proses inovasi sebagai sesuatu yang rutin dilakukan, praktik kerja sama tim, dan memungkinkan perusahaan untuk bereksperimen.
Inovasi adalah menciptakan pilihan baru, menemukan asumsi tersembunyi dan proses yang terabaikan yang dapat mengubah cara perusahaan dalam melakukan bisnis.
Sebagian besar perusahaan yang sudah berkembang, fokus pada peningkatan inovasi, memasuki pasar baru dengan mengutak-atik produk yang ditujukan bagi pelanggan baru, menggunakan variasi pada produk inti untuk selalu selangkah lebih maju dibandingkan pasar, dan menciptakan solusi sementara untuk masalah pada industri secara keseluruhan. Perusahaan yang gagal untuk mengembangkan produk baru, rentan terhadap perubahan kebutuhan pelanggan dan selera serta teknologi baru.
DUKUNGAN INFRASTRUKTUR
Inovasi yang dilakukan oleh PT KAI Commuter Jabodetabek, dengan mengeluarkan kartu Commet perlu didukung dengan sarana dan prasarana yang baik. Komitmen PT KAI Commuter Jabodetabek tersebut bukanlah isapan jempol belaka.
Telah dilakukan pemasangan 323 perangkat gate elektronik untuk pintu masuk dan pintu keluar serta pemasangan 462 perangkat otomatisasi sistem pada loket yang terdapat di 63 stasiun Jabodetabek.
Jumlah tersebut akan terus bertambah sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, dilakukan penambahan armada KRL, renovasi serta sterilisasi stasiun dan peningkatan pelayanan dengan mengembangkan C-Care, C-Track, C-Point, dan C-Web untuk memberikan informasi layanan KA Commuter.
Untuk mengkomunikasikan layanan kepada konsumen, PT KAI Commuter Jabodetabek tidak hanya mempergunakan media cetak seperti poster, tetapi mempergunakan juga media elektronik seperti URL dengan alamat www.krl.co.id. Ditambah lagi dengan adanya komunikasi melalui social media seperti twitter (@CommuterLine) dan facebook (Informasi Commuter Line).
Inovasi yang dilakukan dan media komunikasi yang dipergunakan oleh PT KAI Commuter Jabodetabek, sudah cukup baik. Langkah-langkah yang diambil dalam implementasinya pun sudah terbilang cukup matang, di mana sebelum dilakukan penerapan secara menyeluruh, dilaksanakan uji coba secara bertahap.
Demikian halnya dengan kartu Commet yang kedepannya dapat dipergunakan sebagai smartcard. Pada saat uji coba perlu dicermati dan ditelaah hal-hal yang sudah baik dan yang masih memerlukan perbaikan. Agar pada saat penerapan, segala sesuatunya sudah berjalan dengan lancar.
Inovasi PT KAI Commuter Jabodetabek tentunya dilakukan bukan tanpa maksud. Inovasi ini tentunya bertujuan untuk dapat meningkatkan pelayanan kepada konsumen. Terlebih lagi untuk dapat menarik konsumen baru yang sebelumnya masih mempergunakan alat transportasi lain selain kereta api.
Bilamana kereta api dapat dijadikan alternatif transportasi dengan layanan yang baik, konsumen akan lebih memilih untuk mempergunakan kereta api, karena dapat lebih cepat tiba di tempat tujuan tanpa terhambat oleh kemacetan Ibu Kota.
Oleh karena itu, PT KAI Commuter Jabodetabek harus dapat menjadikan alat transportasi kereta api menjadi alat transportasi favorit bagi konsumen. Bagaimana caranya? Tentunya tidak cukup hanya dengan melakukan inovasi melalui kartu Commet atau e-ticketing.
Masih banyak hal yang perlu dibenahi seperti dari sisi keamanan, kenyamanan, ketepatan waktu/jadwal kereta, dan kecepatan dalam menangani keluhan konsumen.
Bilamana berkaca dari negara maju yang memang menjadikan public transportation sebagai sarana alat transportasi yang disenangi oleh konsumen, mungkin PT KAI Commuter Jabodetabek dapat melakukan benchmark dengan negara lain seperti Belanda. Di mana pelayanan yang diberikan sudah sangat baik.
Konsumen merasa nyaman dalam menggunakan kereta api karena selain aman, kereta yang tersedia mencukupi dan jadwal kereta tersedia di setiap stasiun. Konsumen dapat dengan jelas mengetahui pada jam berapa kereta selanjutnya akan tiba.
Konsumen tidak perlu menunggu kereta terlalu lama bilamana tertinggal dari kereta pada jadwal sebelumnya. Karena biasanya jadwal kereta berselang 5 – 10 menit saja. Dan pada jam-jam sibuk seperti pagi atau sore hari, armada kereta ditambah, sehingga penumpang tidak berdesak-desakan di dalam kereta.
KENYAMANAN KONSUMEN
Selain itu, di dalam stasiun, tidak terdapat pedagang yang menjajakan makanan/minuman. Hanya penumpang yang sudah memiliki tiket yang berada di dalam stasiun. Sehingga stasiun benar-benar steril dari selain penumpang kereta api.
Selain hal-hal tersebut, masih banyak yang dapat membuat konsumen merasa nyaman dalam menggunakan transportasi kereta api. Dan menurut saya, semua yang baik, patut dicontoh dan diterapkan oleh PT KAI Commuter Jabodetabek. Sehingga perlu dilakukan inovasi yang berkelanjutan oleh PT KAI Commuter Jabodetabek.