Bisnis.com, JAKARTA - Pendiri dan mantan CEO Amazon Jeff Bezos kehilangan gelar orang terkaya kedua di dunia dan harus merelakannya disandang oleh Larry Ellison, pemilik Oracle.
Mengutip Real-Time Billionaires Forbes, kekayaan Larry Ellison melonjak US$26 miliar pada Kamis, 12 Juni 2025 lalu, sehingga total kekayaannya menjadi US$243 miliar. Kenaikan itu juga merupakan terbesar dalam satu hari, yang pernah dicapai oleh miliarder mana pun.
Lonjakan kekayaan Ellison menempatkannya di atas mantan CEO Amazon Jeff Bezos dengan kekayaan US$227 miliar, dan CEO Meta Mark Zuckerberg yang sudah lebih dulu menyusul Bezos dengan kekayaan US$239 miliar.
Mereka berebut posisi kedua di bawah CEO Tesla Elon Musk. Menurut Forbes, Musk memiliki total kekayaan sebesar US$407,3 miliar.
Peningkatan kekayaan Ellison ini menyusul laba Oracle yang luar biasa untuk kuartal tersebut, yang diumumkan pada pertemuan investor awal minggu ini.
Saham perusahaan tersebut melonjak melewati US$200 untuk pertama kalinya setelah melaporkan pendapatan dan laba yang lebih baik dari perkiraan untuk kuartal yang berakhir pada bulan Mei.
Baca Juga
Peringkat Jeff Bezos saat ini menjadi sorotan karena dia telah mempertahankan kekayaannya dan menjadi orang terkaya kedua di dunia sejak 2017.
Menjadi salah satu pendiri Amazon membawanya menjadi orang terkaya kedua di dunia. Kekayaan pribadinya kemudian melonjak menjadi US$75,6 miliar menyusul kenaikan saham Amazon. Pendiri e-commerce itu kemudian melampaui investor Warren Buffett.
Jeff Bezos kehilangan gelarnya sebagai orang terkaya kedua di dunia kepada CEO Meta Mark Zuckerberg pada Oktober 2024, setelah kekayaan bersihnya naik sebesar US$78 miliar menjadi US$206,2 miliar saat itu. Jumlah itu menang tipis dari kekayaan bersih Bezos sebesar US$205,1 miliar.
Di sisi lain, kekayaan orang terkaya di dunia, Elon Musk, bertambah sebesar US$191 juta.
Awal pekan ini, kekayaan bersih Elon Musk mengalami peningkatan yang signifikan sebesar US$191 juta, mencapai US$411,4 miliar, tak lama setelah dia secara terbuka menyatakan penyesalannya atas unggahan media sosialnya yang kritis yang ditujukan kepada Presiden Donald Trump.
Permintaan maaf tersebut, yang diunggah di X, menyusul panggilan telepon singkat antara Elon Musk dan Donald Trump, yang menandakan kemungkinan rekonsiliasi setelah berhari-hari mengalami perdebatan sengit.
Perselisihan Musk dengan Trump dimulai ketika dia mengkritik RUU yang didukung Trump, menyebutnya sebagai "RUU yang Sangat Buruk" setelah mengundurkan diri dari jabatan di pemerintahan.
Perselisihan tersebut meningkat, dengan Musk mengunggah serangkaian komentar kasar tentang Trump, yang beberapa di antaranya kemudian dia hapus.