Bisnis.com, JAKARTA - Platform streaming over-the-top (OTT) asal Indonesia, Vidio, disebut-sebut akan menjadi perusahaan Unicorn, setelah melampaui valuasi sebesar US$1 miliar.
Dilansir Tech In Asia, mengutip Alternatives.pe, perusahaan telah menyampaikan kepada regulator telah mengumpulkan hampir US$200 juta dalam pendanaan ekuitas tambahan sampai dengan akhir Mei 2025.
Pendanaan tersebut mencakup investasi hampir US$2 juta dari anak perusahaan Sinar Mas. Perusahaan tersebut sejak 2022 sudah banyak berinvestasi ke Vidio hingga sebesar US$25 juta melalui unit DSSA-nya.
Selain Sinar Mas, ada pula investor utama lainnya, Affinity Equity Partners, yang memberikan pendanaan sebesar US$150 juta pada 2021.
Saham utama Vidio sendiri digenggam oleh perusahaan induk, PT Surya Citra Media Tbk sebesar 79,44%. Kemudian Affinity Equity Partners memegang 15,89%, dan PT DSST Video Gemilang memiliki 2,68%.
Sosok di Balik Vidio
Mengutip berbagai sumber, layanan OTT Vidio didirikan oleh Adi Sariaatmadja pada 2014, di bawah perusahaan yang dipimpinnya, Surya Citra Media.
Baca Juga
Seorang lulusan University of Sydney, Adi Sariaatmadja merupakan anak dari pendiri PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek), Eddy Kusnadi Sariaatmadja.
Pada 2012 dia mendirikan dan sekaligus menjabat sebagai CEO PT Kreatif Media Karya (KMK), anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek). Di tahun yang sama, dia juga ditunjuk menjadi Chairman di Surya Citra Media, perusahaan media terbesar di Indonesia.
Di bawah pengawasannya, dia mendirikan Vidio sebagai layanan livestreaming untuk bidang olahraga dan hiburan. Dia juga meluncurkan Dana, aplikasi pembayaran teratas di Indonesia.
Dia juga memimpin grup tersebut untuk berinvestasi di beberapa perusahaan teknologi terkemuka termasuk e-commerce Bukalapak, PropertyGuru, Kudo dan banyak lainnya. Di Bukalapak, dia juga menjadi Komisaris setelah mengucurkan investasi ke perusahaan e-commerce tersebut.