Bisnis.com, JAKARTA — Demi menghadirkan kopi berkualitas kepada lebih banyak penikmatnya, Arutala dan Second Step terus berinovasi dalam memperluas jangkauan pemasaran mereka.
Dengan memanfaatkan kanal digital yang saling terhubung, keduanya mampu mengelola operasional dan penjualan secara lebih efisien—cukup dari satu pusat kendali, melalui TikTok Shop dan Tokopedia seller centre.
Strategi ini membuka peluang baru untuk menjangkau lebih banyak pelanggan, tanpa mengorbankan fokus pada kualitas produk.
Arutala berdiri pada 2019 di bawah naungan PT Sari Bumi Makmur Internasional. Kelahirannya didorong oleh kesulitan sang pendiri mendapatkan kopi berkualitas dengan cita rasa yang konsisten, terutama di kalangan hotel, restoran, dan kafe (Horeka).
"Dengan merk Arutala, kami berkomitmen untuk selalu hanya menyajikan hasil roasting kopi yang terbaik dan sesuai dengan permintaan," ujar pemilik Arutala.
Sejak pendirian, Arutala mulai membuka toko daring di salah satu platform e-commerce, yaitu Tokopedia. Pembatasan aktivitas fisik selama pandemi Covid-19 menjadi momentum penting yang membuat brand ini dikenal luas. Kampanye pemasaran yang dijalankan Tokopedia turut mendorong pertumbuhan omzet.
“Saat momen pandemi pada 2020, omzet melonjak tajam karena pesatnya peningkatan pembelian online,” ujarnya.
Namun melihat potensi bisnis online lebih jauh, Arutala juga membuka toko di TikTok Shop yang tengah digemari pada tahun 2022. Kedua kanal tersebut kemudian diintegrasikan melalui Shop Seller Center pada Maret 2025.
Integrasi Tokopedia dan TikTok Shop dilakukan untuk menjawab tantangan promosi yang sebelumnya dilakukan terpisah. Melalui satu dasbor seller center, promosi dalam dua platform kini yang digandrungi masyarakat itu dapat dijalankan lebih mudah dan efisien. Salah satu dampak nyata dari integrasi tersebut adalah kecepatan pemrosesan pesanan.
“Sekarang menarik ratusan order dari Tokopedia dan TikTok tidak sampai lima menit. Selain pembuatan promo, membalas chat kini cukup dari satu seller center,” jelasnya.
Arutala juga mencatat adanya peningkatan efisiensi kerja, perluasan jangkauan pelanggan, serta penguatan kepercayaan konsumen melalui sistem ulasan yang tersinkronisasi. Mereka juga lebih mudah menjalankan kampanye iklan lintas platform dan melakukan analisis performa toko secara terpusat.
Dengan operasional yang lebih sederhana, dia menyebut Arutala dapat fokus pada pengembangan produk dan penguatan loyalitas pelanggan.
Strategi Second Step Coffee
Keyakinan akan pentingnya menghadirkan kopi berkualitas yang sederhana dan mudah dinikmati juga dipegang oleh pendiri Second Step Coffee.
"Karena buatku yang suka kopi, aku lebih menikmati kopi yang sederhana dan dapat dinikmati setiap saat. Bukan kopi yang hype tiba-tiba atau kopi gimmick. [Cukup kopi yang] sederhana dan menyenangkan," katanya.
Second Step sendiri hadir di Tokopedia setelah mempertimbangkan preferensi penggunanya yang mayoritas laki-laki dan menyukai tampilan antarmuka (UI/UX) platform tersebut. Lokasi geografis juga menjadi pertimbangan.
“Awal mula saat menyadari sedikitnya kompetitor roastery di area bekasi yang bermain online shopping. Dan melalui riset, konsumsi biji kopi di bekasi lumayan tinggi. Jadilah kami coba untuk berjualan di Tokopedia,” ujarnya.
Berbagai fitur seperti pengaturan voucher, manajemen komplain pelanggan, hingga fasilitas komunikasi dua arah mendorong Second Step memperkuat kehadirannya di platform tersebut. Sementara kehadiran di TikTok Shop disesuaikan dengan perubahan kebiasaan belanja konsumen di ranah digital.
"[Integrasi ini], mempermudah flow kerjaan dalam handling customer dan analisa performa. Aku berekspektasi akan mempersingkat proses proses tersebut," katanya.
Integrasi Tokopedia dan TikTok Shop lewat satu dashboard juga mendukung pertumbuhan bisnis Second Step. Selain itu, sinkronisasi sistem rating dan review memberi dampak positif bagi kredibilitas toko dan konten yang mereka tampilkan.
“Kredibilitas toko dan konten menjadi paduan yang menarik bagi konsumen. Jadi konsumen lebih memiliki faktor untuk membeli,” ujar pendiri Second Step Coffee menutup pembicaraan.