Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CEO Coinbase Brian Armstrong Tambah Kaya US$2 Miliar Usai Trump Menang Pilpres AS

Kemenangan Trump di Pilpres AS berimbas pada kenaikan saham Coinbase dan CEO Coinbase Brian Armstrong makin kaya US$2 miliar atau sekitar Rp31,4 triliun
Ilustrasi Coinbase
Ilustrasi Coinbase

Bisnis.com, JAKARTA – Pilpres AS telah usai dengan Donald Trump dipastikan jadi pemenang dari partai Republik. Hal ini jadi angin segar bagi pelaku industri kripto.

Termasuk CEO Coinbase Brian Armstrong, yang saham perusahaannya, Coinbase, melonjak 31% pada Rabu (6/11/2024).

Armstrong, yang mendirikan Coinbase pada 2012 dan menjadikannya perusahaan publik pada 2021, tetap menjadi investor terbesar bursa kripto tersebut, dengan kepemilikan lebih dari 10% dari saham perusahaan yang beredar. 

Berdasarkan pengajuan proksi terbaru, dia memiliki 34,8 juta saham Kelas A dan Kelas B, saham yang nilainya melonjak sekitar US$2,1 miliar pada Rabu menjadi hampir US$9 miliar.

Seiring dengan sentimen tersebut, Bitcoin juga melonjak lebih dari 9,5%, mencapai rekor lebih dari US$76.400.

Politik juga telah membuahkan hasil bagi Armstrong. Politik telah menjadi bagian besar dari pekerjaan saat perusahaannya berjuang untuk membuat Washington yang lebih ramah dari sisi regulasi untuk industri kripto. 

Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa Gary Gensler sempat menggugat Coinbase tahun lalu atas klaim bahwa perusahaan itu menjual sekuritas yang tidak terdaftar. 

Seorang hakim sejak itu memutuskan bahwa kasus tersebut harus disidangkan oleh juri. Coinbase lantas melawan dengan keras, dan juga mengatakan bahwa mereka ingin bekerja sama dengan regulator untuk menghasilkan seperangkat undang-undang yang tepat yang mengatur industri yang baru lahir tersebut.

Dalam siklus Pilpres 2024, Coinbase adalah salah satu donatur korporat teratas, memberikan lebih dari US$75 juta kepada Fairshake dan Komite Aksi Politik (Political Action Committee/PAC) afiliasinya, termasuk janji baru untuk dana sebesar US$25 juta untuk mendukung super PAC pro-kripto dalam pemilihan sela 2026 mendatang. 

Armstrong secara pribadi menyumbang lebih dari US$1,3 juta kepada berbagai kandidat di setiap pemilihan.

Namun Coinbase tidak ikut serta dalam pemilihan presiden dan memfokuskan keuangannya secara eksklusif pada pemilihan kongres, dalam upaya untuk mengumpulkan sekelompok anggota parlemen dengan pandangan yang mendukung industri tersebut.

Lonjakan besar Coinbase pasca-pemilu sudah berhasil membalik modal setelah sahamnya sempat turun sebesar 15% minggu lalu setelah perusahaan melaporkan hasil kuartalan yang mengecewakan karena pendapatan transaksi yang lebih rendah dan penurunan pendapatan layanan berlangganan.

Paul Grewal, kepala bagian hukum Coinbase, juga sempat menghadiri beberapa penggalangan dana untuk Trump beberapa bulan sebelum pemilu. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper