Bisnis.com, JAKARTA — Pemilik restoran ternama di Yogyakarta, Hamzah Sulaeman, atau yang dikenal sebagai Raminten dikabarkan meninggal dunia pada Kamis, 24 April 2025.
Kabar duka meninggalnya seniman dan pengusaha asal Yogyakarta itu disampaikan melalui akun Instagram resmi Hamzah Batik dan Raminten Cabaret.
Pria kelahiran Januari 1950 silam itu meninggal dunia di usia 75 tahun.
Profil Hamzah Sulaeman
Mengutip berbagai sumber, pendiri Raminten itu merupakan putra bungsu dari pendiri Grup Mirota, Hendro Sutikno (Tan Kiem Tik) dan Tini Yuniati (Nyoo Tien Nio).
Hamzah sempat menempuh pendidikan di jurusan biologi Universitas Gadjah Mada namun tak selesai. Dia kemudian melanjutkan kuliah di Universitas Sanata Dharma.
Hamzah kemudian hijrah ke Amerika Serikat sebelum kembali ke Indonesia dan memulai kiprahnya di dunia seni dan bisnis.
Baca Juga
Mengutip laman resmi Raminten, sebelum membuka House of Ramiten yang begitu dikenal di Yogyakarta, Hamzah sempat berbisnis batik. Dia merupakan pemilik Hamzah Batik yang dulunya bernama Mirota Batik Malioboro.
Hamzah juga sempat tampil dalam Acara komedi situasi di sebuah stasiun televisi local (Jogja TV), dan berperan sebagai Raminten, ibu-ibu berkebaya, berkain jarik, dan bersanggul besar.
Dari peran itu, Hamzah memulai usaha dengan nama Raminten dan menjadikannya sosok yang dikenal masyarakat hingga kini.
The House Of Raminten Kotabaru berdiri pada 26 Desember 2008 di Kotabaru, Yogyakarta.
Dia memulai usahanya dari berjualan jamu beras kencur, kunir aem, jamu untuk kolesterol, asam urat, dan berbagai jamu lainnya. Dalam perkembangannya, selain jamu, Raminten juga menjual Sego Kucing (nasi kucing) dengan harga Rp1000.
Rupanya dengan menjual Sego Kucing dengan harga “Spektakuler” itulah yang membuat Raminten mulai dikenal banyak orang.
Lewat usahanya, Hamzah dapat membuka lapangan pekerjaan sambil berkontribusi memajukan pariwisata terutama wisata kuliner di Yogyakarta.
Atas kontribusinya pada seni dan perekonomian Yogyakarta, Hamzah Sulaeman juga mendapatkan nama gelar Kanjeng Mas Tumenggung Hamijinindyo, dari Ngarso Dalem (Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X) Raja kraton Yogyakarta.