Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Author

Erwin Damar Prasetyo

Mahasiswa doktoral manajemen stratejik di FEB UI

Lihat artikel saya lainnya

OPINI: Permainan Catur dan Strategi Bisnis

Dalam banyak hal, catur dapat mencerminkan dunia bisnis yang dinamis, kompetitif, dan membutuhkan pengambilan keputusan yang tepat.
Ilustrasi strategi bisnis
Ilustrasi strategi bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Siapa yang tak kenal catur? Permainan yang telah berusia lebih dari seribu tahun ini tak hanya melatih otak kita, tetapi sesungguhnya juga menjadi miniatur medan perang yang penuh strategi, tempat di mana keputusan kecil dapat menentukan kemenangan atau kekalahan.

Dalam banyak hal, catur dapat mencerminkan dunia bisnis yang dinamis, kompetitif, dan membutuhkan pengambilan keputusan yang tepat.

Seorang CEO pernah berujar, "Jika Anda ingin memahami strategi bisnis, pelajari dulu permainan catur."

Pernyataan ini ada benarnya melihat semakin banyaknya contoh keberhasilan dan kegagalan perusahaan-perusahaan besar, yang membuat kita semakin sadar relevansi filosofi di balik permainan catur dengan dunia bisnis modern. 

Dalam catur, pembukaan adalah kunci. Pemain harus memikirkan bagaimana memposisikan bidaknya agar siap menghadapi pertarungan di tengah permainan. Tokopedia, misalnya, menjadi contoh nyata bagaimana strategi pembukaan yang tepat bisa mengarah pada kesuksesan.

Saat pertama kali muncul, Tokopedia memulai dengan langkah sederhana: menjadi tempat berdagang secara daring. Tujuannya adalah membangun “jembatan” antara penjual dan pembeli di mana pun mereka berada.

Langkah awal Tokopedia lebih dari 15 tahun lalu, menentukan posisi Tokopedia sekarang dan entah hingga berapa tahun ke depan. Posisi tersebut bukan sembarang posisi, melainkan apa yang Porter (1985) sebut sebagai competitive positioning karena mampu menciptakan posisi unik dan bernilai bagi Tokopedia di pasar.

Kisah Tokopedia mengajarkan pada kita bahwa langkah awal bukanlah sekadar memulai bisnis, tapi juga merupakan langkah strategis yang menentukan posisi kompetitif bisnis kita di masa depan. Seperti halnya seorang grandmaster catur, ketika hendak mengambil langkah pertama dalam bisnis, kita harus memikirkan lima hingga sepuluh langkah ke depan.

Di sini pentingnya kita memiliki visi bagi bisnis kita: ingin seperti apa bisnis kita nantinya. Tentu saja “seperti apa” yang dimaksud haruslah memberikan daya saing. Dalam bisnis dan permainan catur, kemampuan untuk melihat jauh ke depan dan keberanian memanfaatkan peluang yang ada adalah kunci untuk tetap unggul.

Meski langkah pertama sudah kita pikirkan matang-matang, termasuk sekian langkah ke depan, namun karena kepiawaian lawan kita dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, keunggulan awal posisi kita dapat berubah drastis yang menempatkan kita pada posisi bertahan.

Terkadang, kita harus terus bertahan menghadapi serangan lawan sambil menanti peluang untuk menyerang. Itulah yang terjadi pada Blue Bird. Menjadi “raja jalanan” seusai langkah pertamanya lebih dari 40 tahun sebelumnya, namun dengan menggunakan teknologi digital, Uber dan Gocar hadir merebut pasar dengan taksi daringnya. Blue Bird pun terdesak, Blue Bird pun terpojok. 

Bertahannya Blue Bird tak sekedar bertahan, tapi sembari membangun kembali kekuatan. Perlahan namun pasti, Blue Bird mentransformasi armada konvensionalnya dengan teknologi digital, termasuk aplikasi pemesanan yang lebih modern.

Uniknya, Blue Bird juga bermitra dengan pesaingnya untuk tetap relevan. Meski mungkin tak lagi menjadi raja diraja seperti sebelumnya, Blue Bird boleh dikatakan telah bangkit. Blue Bird tak lagi hanya bertahan, namun ia sudah mampu menyerang dan mulai merebut kembali pasar dari para pesaingnya.

Seperti kata Kotter (1996), inilah transformasi yang menekankan pentingnya visi, adaptasi, dan eksekusi dalam menghadapi perubahan. Dalam permainan catur, bertahan bukanlah tanda kelemahan, melainkan bagian dari strategi besar. Bertahan memberi waktu kita untuk melihat peluang menyerang dengan cara yang lebih efektif.

Salah satu langkah penting dari permainan catur adalah keberanian untuk berkorban demi kemenangan. Dalam permainan catur, pengorbanan bidak, sering kali dilakukan untuk mencapai skakmat. IBM adalah contoh nyata dari keberanian tersebut dalam dunia bisnis.

Saat itu IBM sedang berjaya di bisnis perangkat kerasnya. Pendapatannya bahkan didominasi oleh bisnis ini. Namun IBM berani mengorbankan bisnis utamanya saat itu demi mengejar keunggulan di layanan awan (cloud) dan perangkat lunak.

Banyak yang pada masa tersebut menganggap pengorbanan IBM terlalu berisiko, tapi kita sekarang melihat keberanian IBM melepaskan masa lalu bisa jadi merupakan satu-satunya cara untuk meraih masa depan.

Setiap pemain catur tahu bahwa kekalahan adalah guru terbaik. Pemain sejenius Magbus Carlsen juga beberapa kali mengalami kekalahan. Namun baginya, kekalahanlah yang memberikan pelajaran berharga untuk bermain lebih baik lagi. Di dunia bisnis kita tentu amat mengenal LEGO.

Perusahaan yang didirikan pada tahun 1932 sempat mengalami krisis di awal 2000-an ketika penjualannya menurun sehingga mengalami kerugian yang signifikan, utamanya akibat penambahan lini produk yang terlalu banyak dan di luar bisnis intinya.

LEGO pun kemudian kembali fokus pada produk intinya, yaitu batu bata (bricks) LEGO, serta mengurangi variasi produk dan menyederhanakan portofolio. Namun, LEGO tak hanya kembali pada produk intinya. Ia juga berinovasi dan bekerjasama dengan beberapa merk terkenal, misalnya dengan Star Wars dan Harry Potter, agar tetap menarik minat anak-anak dan orang dewasa. Lihatlah LEGO yang tetap berjaya meski digempur banyak permainan digital.

Seperti halnya dalam permainan catur, membuat kekuatan kita relevan dengan pasar adalah kunci untuk bangkit dari kegagalan. Namun berita baiknya, kita tak perlu sejago Carlsen dalam bermain catur untuk belajar prinsip dan filosofinya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper