Bisnis.com, JAKARTA - Emiten ritel produk komunikasi seluler, PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) baru saja merombak susunan pengurus dan melepas pendirinya, yang mengundurkan diri bersama dengan dua direksi lainnya.
Hal itu diumumkan melalui keterbukaan informasi pada 31 Januari 2025, yang menyatakan bahwa Perseroan telah menerima surat permohonan pengunduran diri dari Ardy Hady Wijaya selaku Komisaris Utama Perseroan, Elly, Mitchella Ardy Hady Wijaya, dan Keith Ardy Hady Wijaya selaku Direktur Perseroan.
Adapun, alasan pengunduran diri tersebut adalah atas alasan pribadi.
Selanjutnya, untuk memenuhi persyaratan pengunduran diri tersebut, akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perseroan, yang selanjutnya dijadwalkan pada 24 Februari 2025.
Hengkangnya Ardy Hady Wijaya
Berdirinya Erajaya tak lepas dari peran Ardy Hady Wijaya yang mendirikan Erajaya Group bersama kakak iparnya, Budiarto Halim pada 1992.
Mengutip laman resmi Erajaya, Ardy merupakan lulusan dari SMA Tarakanita 2 Pluit, Jakarta pada 1985. Selain di Erajaya, saat ini dia juga menjabat sebagai Komisaris Utama di beberapa anak perusahaan Perseroan, antara lain PT Teletama Artha Mandiri, PT Nusa Abadi Sukses Artha, PT Multi Media Seluler, dan PT Data Media Telekomunikasi, serta Komisaris di PT Era Sukses Abadi.
Baca Juga
Saat membangun Erajaya, mulanya usaha tersebut hanya menjual ponsel Motorola, Siemens, dan Sony dari PT Elektrindo Nusantara.
Kemudian, pada 1996, PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) semakin berkembang menjadi perusahaan yang bergerak di bidang distribusi dan ritel perangkat telekomunikasi seluler, seperti telepon seluler dan tablet, kartu identitas pelanggan (SIM Card), voucher isi ulang pulsa operator jaringan seluler, aksesoris, perangkat Internet of Things (IoT) dan voucher Google Play Card.
Ardy pertama kali menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan pada 1998, dan diangkat kembali berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Tahunan PT Erajaya Swasembada Tbk Nomor 08 pada 23 Juni 2022.
Sebagai Komisaris Utama, Ardy Hardy Wijaya terafiliasi dengan Direktur Utama Perseroan Budiarto Halim, sebagai saudara ipar, dengan Direktur Perseroan Sintawati Halim, sebagai adik ipar, dan dengan Komisaris Perseroan Richard Halim Kusuma, sebagai paman.
Dalam sambutannya dalam acara pelepasan dan malam apresiasi pada 7 Februari 2025 yang diunggah sang istri Justiana Halim, Ardy menceritakan kisahnya membangun Erajaya selama 32 tahun.
"Saya memulai ini dari ketika saya mendirikan usaha ini bersama tim kecil yang kurang dari 10 orang. Mimpi saya sederhana, yaitu suatu yang tidak hanya menghidupi saya dan keluarga saya, tetapi juga menghidupi orang banyak. Berkat kinerja, kepercayaan, dedikasi dan semangat tidak ada henti dari kalian semua, impian itu bisa tercapai dan bahkan bisa tumbuh lebih dari yang pernah saya bayangkan dan mimpikan setelah ini," ujarnya.
Dia juga menitipkan "warisan" Erajaya kepada seluruh karyawan Erajaya, serta menitipkan kepada Alex Kusuma Halim, lebih dari 20.000 karyawan yang menggantungkan hidupnya di Erajaya.
"Jagalah Erajaya dengan segenap hati kalian," tutupnya.