Bisnis.com, JAKARTA- Perusahaan sering kali dihadapkan pada pilihan untuk bertarung dalam pasar yang sudah ada, di mana persaingan untuk merebutkan pangsa pasar semakin ketat. Ini dikenal dengan istilah strategi Red Ocean
Dilansir dari blueoceanstrategy.com, Senin (13/1/2025) strategi Red Ocean menekankan pada persaingan yang sengit di pasar yang semakin padat. Dalam pasar yang penuh, perusahaan bersaing keras untuk merebut bagian lebih besar dari permintaan yang terbatas.
Dalam Red Ocean, batasan industri sudah jelas dan diterima, serta aturan kompetisinya sudah diketahui. Perusahaan berusaha mengalahkan pesaing mereka untuk merebut lebih banyak permintaan yang ada.
Namun, semakin padat pasar, semakin kecil peluang untuk mendapatkan keuntungan dan pertumbuhan. Produk menjadi komoditas, dan persaingan yang tajam membuat pasar semakin terdesak.
Dilansir dari thestrategyinstitute.org, meskipun pendekatan ini sangat kompetitif, strategi Red Ocean tetap memberikan sejumlah manfaat yang dapat meningkatkan daya saing perusahaan di pasar yang sudah mapan.
Manfaat Strategi Red Ocean:
1. Bersaing di Pasar yang Ada
Dengan menggunakan pasar yang sudah terbentuk, perusahaan dapat lebih cepat mengakses basis pelanggan yang ada tanpa harus menciptakan pasar baru dari awal.
2. Mengungguli Pesaing
Dalam persaingan yang ketat, perusahaan berusaha untuk lebih unggul daripada pesaingnya, baik melalui inovasi produk, kualitas layanan, atau harga yang lebih menarik.
3. Memanfaatkan Permintaan Saat Ini
Pasar yang sudah ada memberikan keuntungan berupa permintaan yang stabil dan terprediksi, memungkinkan perusahaan untuk merencanakan dan meningkatkan strategi pertumbuhannya berdasarkan permintaan yang sudah ada.
4. Membuat Keputusan antara Nilai dan Biaya
Strategi ini memaksa perusahaan untuk memutuskan apakah mereka akan lebih fokus pada diferensiasi untuk menawarkan nilai lebih kepada pelanggan, atau mengurangi biaya agar bisa bersaing dalam harga yang lebih rendah.
5. Menyinkronkan Seluruh Sistem Operasional dengan Pilihan Strategi:
Untuk memastikan kesuksesan, perusahaan perlu menyinkronkan seluruh operasi bisnis mulai dari produksi, distribusi, hingga pemasaran dengan pilihan strategi yang dipilih, apakah itu biaya rendah atau diferensiasi.
Strategi Utama Red Ocean:
Dilansir dari wallstreetprep.com, perusahaan yang menerapkan strategi Red Ocean bertujuan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dengan meningkatkan penawaran mereka, membedakan produk, dan mengurangi biaya dalam pasar yang sudah ada dan sangat kompetitif.
Simak strategi utama yang dapat membantu perusahaan mendapatkan keunggulan tersebut:
1. Inovasi Produk (Fitur)
Menginovasikan fitur atau fungsi baru pada produk dapat membuat produk tersebut lebih menarik bagi pelanggan, membantu perusahaan menonjol di pasar yang padat.
2. Pengemasan Produk (Produk Pelengkap)
Menawarkan produk terkait dalam satu paket dengan harga diskon dapat menarik pelanggan yang mencari nilai lebih.
3. Upselling
Mendorong pelanggan untuk membeli versi yang lebih mahal dari produk yang sedang mereka pertimbangkan.
4. Cross-Selling
Menawarkan produk lain yang terkait dengan produk yang sudah dibeli pelanggan.
5. Branding dan Reputasi
Membangun merek yang kuat dan terpercaya dapat memberikan perusahaan keunggulan kompetitif di pasar yang padat dengan meningkatkan loyalitas dan pengenalan pelanggan.
6. Program Loyalitas
Memberikan penghargaan kepada pelanggan setia dengan poin, diskon, atau penawaran khusus untuk mendorong mereka tetap membeli produk atau layanan.
7. Peningkatan Kualitas
Meningkatkan kualitas produk atau layanan dapat membedakan perusahaan Anda dari pesaing, terutama di pasar yang sangat kompetitif.
8. Kepemimpinan Biaya
Menawarkan produk atau layanan dengan biaya terendah namun tetap mempertahankan kualitas yang dapat diterima untuk menarik pelanggan yang sensitif terhadap harga.
Apa Kelebihan dari Red Ocean Strategy?
Penerapan strategi Red Ocean dapat memberikan sejumlah keuntungan bisnis yang signifikan, di antaranya:
1. Rendah Risiko:
Karena perusahaan beroperasi dalam pasar yang sudah ada dan dikenal, risiko yang terkait dengan Red Ocean Strategy relatif lebih rendah dibandingkan dengan strategi yang berfokus pada pasar yang belum terbentuk (seperti Blue Ocean Strategy). Perusahaan dapat memanfaatkan tren pasar yang sudah ada dan tidak perlu memulai dari nol.
2. Pasar Mudah untuk Dianalisis:
Pasar dalam Red Ocean sudah eksis, sehingga perusahaan dapat lebih mudah menganalisis permintaan, perilaku pelanggan, serta kekuatan dan kelemahan pesaing. Informasi pasar yang tersedia memungkinkan perusahaan untuk membuat keputusan yang lebih terinformasi dan efektif dalam merumuskan strategi.
3. Dapat Dijalankan dengan Sumber Terbatas:
Mengimplementasikan Red Ocean Strategy sering kali lebih memungkinkan dilakukan dengan sumber daya yang terbatas. Perusahaan dapat memanfaatkan produk dan pasar yang sudah ada, serta memfokuskan upaya mereka pada diferensiasi atau pengendalian biaya tanpa perlu investasi besar dalam pengembangan pasar baru.
Apa Kekurangan dari Red Ocean Strategy?
Meskipun Red Ocean Strategy memiliki keuntungan, ada beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan:
1. Sulit Mengungguli Kompetitor yang Sudah Eksis:
Dalam pasar yang sudah sangat kompetitif, mengalahkan pesaing yang sudah mapan bisa sangat sulit. Perusahaan yang telah lama beroperasi di pasar mungkin sudah memiliki loyalitas pelanggan yang kuat, jaringan distribusi yang luas, dan merek yang sudah dikenal. Mengambil pangsa pasar mereka membutuhkan usaha yang besar dan strategi yang sangat efektif.
2. Tingkat Persaingan yang Ketat:
Salah satu tantangan terbesar dalam Red Ocean Strategy adalah menghadapi persaingan yang sangat ketat. Saat banyak perusahaan berlomba-lomba untuk mendapatkan bagian dari permintaan yang terbatas, ini sering mengarah pada penurunan harga atau perang harga yang dapat merugikan profitabilitas. Produk menjadi lebih bersifat komoditas, dan perusahaan harus terus-menerus berinovasi untuk mempertahankan posisi mereka.
Pada akhirnya, meskipun Red Ocean memfokuskan pada kompetisi yang sangat sengit, strategi ini tetap relevan bagi perusahaan yang ingin memaksimalkan potensi pasar yang ada, mengoptimalkan keunggulan mereka, dan mengukir posisi yang kuat di pasar yang sudah mapan. (Siti Laela Malhikmah)