Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kekayaan Jensen Huang Amblas Rp155 Triliun, Merosot ke Posisi Ke-18 Orang Terkaya di Dunia

Jensen Huang hartanya anjlok US$10 miliar atau Rp155 triliun, terbesar sepanjang sejarah Huang menjadi miliarder
CEO Nvidia Jensen Huang menghadiri acara di forum COMPUTEX di Taipei, Taiwan 4 Juni 2024. REUTERS/Ann Wang
CEO Nvidia Jensen Huang menghadiri acara di forum COMPUTEX di Taipei, Taiwan 4 Juni 2024. REUTERS/Ann Wang

Bisnis.com, JAKARTA -- Kekayaan pendiri perusahaan teknologi Nvidia, Jensen Huang, anjlok paling dalam sepanjang hidupnya, setelah anjloknya saham perusahaan chip tersebut. 

Penurunan harga saham Nividia juga menyusul adanya laporan bahwa Departemen Kehakiman AS (DOJ) telah mengirim panggilan pengadilan kepada perusahaan itu sebagai bagian dari penyelidikan antimonopoli. 

Mengutip Bloomberg Billionaires Index, kekayaan bersih Huang merosot sekitar US$10 miliar atau setara dengan Rp155,1 triliun menjadi US$94,9 miliar pada Rabu (4/9/2024), penurunan terbesar dalam satu hari baginya sejak dia mulai tercatat dalam daftar Bloomberg pada 2016. 

Penurunan tersebut juga menyusul penurunan 9,5 persen pada saham pembuat chip yang dia dirikan. Adapun, penurunan tersebut juga membawanya ke posisi ke-18 orang terkaya di dunia. 

Keberhasilan produk Nvidia menjadikan perusahaan tersebut bagian penting dari rantai pasokan bagi beberapa perusahaan terbesar di dunia. 

Namun, DOJ AS baru-baru ini mengirimkan permintaan secara hukum yang mewajibkan penerima panggilan aduan terkait dengan antimonopoli tersebut untuk memberikan informasi. Hal ini membuat pemerintah selangkah lebih dekat untuk meluncurkan pengaduan resmi.

Pejabat antimonopoli menduga Nvidia mempersulit peralihan ke pemasok lain dan menghukum pembeli yang tidak secara eksklusif menggunakan chip kecerdasan buatannya. 

Huang adalah orang terkaya ke-18 di dunia dan kekayaannya telah tumbuh sebesar US$51 miliar tahun ini, bahkan setelah penurunan tajam pada Selasa dan Rabu pekan ini. 

Dia dibesarkan di Taiwan dan Thailand sebelum beremigrasi ke AS, di mana dia mendirikan perusahaan yang sekarang menjadi perusahaan terbesar ketiga di dunia berdasarkan nilai pasar pada 1993.

Menanggapi pertanyaan tentang penyelidikan tersebut, Bloomberg melansir Nvidia mengatakan dominasi pasarnya berasal dari kualitas produknya, yang memberikan kinerja lebih cepat, dan bukan karena monopoli.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper