Bisnis.com, JAKARTA - Platform marketplace B2B Ralali, merayakan 11 tahun kiprahnya di Indonesia dengan berekspansi meluncurkan dua layanan terbaru Ralali Food dan Ralali AI.
Ralali Food merupakan inovasi dalam teknologi pangan bagi masyarakat dan bisnis melalui produk ready-to-eat dan ready-to-serve yang dipreservasi dengan teknologi pengawetan yang telah dipatenkan.
Tidak hanya itu, Ralali juga memperkenalkan inovasi terbarunya, yakni solusi bisnis berbasis Artificial Intelligence (AI), Ralali Virgo.
Dengan integrasi teknologi Al ke dalam platform Ralali, berbagai pelaku bisnis ragam industri di Indonesia kini dapat mengoptimalkan berbagai proses, mulai dari analisis prediktif, manajemen inventaris yang lebih baik, hingga pengalaman pelanggan yang lebih efisien, memperkuat Ralali sebagai pelopor solusi penyedia layanan Al untuk semua bisnis.
Sosok di Balik Ralali
Didirikan sejak 2013, Ralali dibentuk oleh orang Indonesia, Joseph Aditya di bawah naungan PT Raksasa Laju Lintang.
Sebelum sukses membangun Ralali, pria yang kerap disapa Adit itu merupakan lulusan jurusan Marketing Management and International Business dari Deakin University. Dia meraih gelar Bachelor of Commerce pada 2006.
Selepas menyelesaikan pendidikannya, dia memulai kariernya di PT Tridinamika Jaya Instrumentsebagai Managing Director. Adit berperan besar dalam perusahaan tersebut mulai dari mengembangkan pangsa pasar dan kanal distribusi perusahaan, serta mengembangkan website perusahaan pada 2010.
Kemudian, pada 2013 dia mulai menjajal peruntungannya membangun start up dengan mendirikan Industrologi.com, sebagai kanal pameran dan direktori daring pertama untuk sektor bisnis industri/manufaktur di Indonesia.
Situs ini menjadi platform e-commerce untuk bisnis industri yang bergerak di bidang perdagangan dalam negeri untuk menyediakan solusi e-commerce domestik yang komprehensif bagi bisnis manufaktur atau sektor bisnis industri Indonesia yang mencakup lebih dari sekadar layanan pencantuman produk, pengadaan, dan grosir dalam jumlah besar.
Namun sayangnya bisnis tersebut tak bertahan lama, hanya setahun berjalan, saat ini Industrologi sudah tak beroperasi.
Pada tahun yang sama di 2013, bermodalkan Rp2 miliar dari kantong pribadi dan teman-temannya, dia mendirikan Ralali.com. Perusahaan platform untuk mengatasi masalah dan tantangan bisnis yang dihadapi dalam industri MRO (Maintenance, Repair, and Operations) dan instrumentasi.
Ralali kemudian berdiri menjadi penyedia solusi teknologi B2B online lengkap untuk usaha kecil dan menengah. Misi Adit dalam Ralali adalah untuk mentransformasikan UKM tradisional secara digital dengan memberdayakan mereka melalui penyediaan akses untuk mengembangkan pasar dan pendapatan mereka serta memberi mereka akses terhadap layanan keuangan.
Adit sendiri saat ini memimpin tim yang terdiri lebih dari 100 orang di Ralali menjadikannya penyedia solusi teknologi B2B nomor 1 di Indonesia dan Asia Tenggara.
Ralali juga sudah dimanfaatkan oleh 1,5 juta pengguna dengan lebih dari 20.000 pemasok. Mengutip wawancaranya bersama Bambang Soesatyo di kanal YouTubenya, Adit menyebut Ralali bahkan sudah berhasil meraih omzet hingga hampir Rp10 triliun pada 2021.