Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sosok Sang Dermawan Michael Bloomberg, Donatur Terbesar di Amerika Tahun 2023

Sosok Raja Informasi Dermawan, Michael Bloomberg, jadi donatur terbesar di AS
Sosok Sang Dermawan Michael Bloomberg, Donatur Terbesar di Amerika Tahun 2023/Forbes
Sosok Sang Dermawan Michael Bloomberg, Donatur Terbesar di Amerika Tahun 2023/Forbes

Bisnis.com, JAKARTA — Bagi pemain di pasar saham pasti tak asing dengan nama Bloomberg, terminal yang menayangkan data-data lengkap pasar saham. Namun, di baliknya ada sosok yang begitu dermawan.

Michael Bloomberg, memberikan sumbangan terbanyak untuk kegiatan amal sepanjang tahun lalu, menurut daftar eksklusif Chronicle of Philanthropy. Aksinya diikuti oleh salah satu pendiri Nike Phil Knight dan istrinya, Penny, serta Michael Dell dan istrinya, Susan.

Bloomberg menyumbangkan US$3 miliar untuk mendukung seni, pendidikan, lingkungan hidup, kesehatan masyarakat, dan program yang bertujuan untuk meningkatkan pemerintahan kota di seluruh dunia.

Michael Bloomberg adalah seorang tokoh pengusaha, penulis, pemodal, politisi, dan aktivis, hampir tidak ada satu pun bidang kehidupan publik atau pribadi yang tidak tersentuh oleh pengaruhnya. 

Profil Michael Bloomberg

Pria dengan nama lengkap Michael Rubens Bloomberg, lahir pada 14 Februari 1942. Bloomberg dibesarkan di Medford, Massachusetts, dan lulus dari Universitas Johns Hopkins dan Harvard Business School.

Karirnya dimulai setelah lulus dari Universitas Johns Hopkins dengan menyabet gelar di bidang teknik elektro. Dia kemudian melanjutkan pendidikannya masuk ke Harvard untuk mengambil gelar MBA

Setelah lulus, Bloomberg mendapatkan pekerjaan di bank investasi Salomon Brothers di New York City. Tugas pertamanya adalah menghitung dan mengatur jutaan saham dan obligasi di brankas bank. Namun pemikirannya yang cepat dan etos kerja yang luar biasa segera membuatnya naik pangkat menjadi partner di usia muda, saat masih 30 tahun, pada 1972.

Pada 1978, Bloomberg diberi tugas untuk menjalankan divisi teknologi informasi perusahaan tersebut, sebuah penugasan yang bahkan dianggap sebagai hukuman oleh rekan-rekannya yang ambisius. 

Namun, di sinilah Bloomberg menemukan tempatnya. Setelah dikeluarkan dari perusahaan dengan ucapan selamat tinggal senilai US$10 juta, Bloomberg mulai menerapkan apa yang telah dia pelajari di kantor TI yang suram itu.

Sosok Sang Dermawan Michael Bloomberg, Donatur Terbesar di Amerika Tahun 2023

Kelahiran Terminal Bloomberg

Bloomberg menggunakan bayarannya untuk modal mendirikan perusahaan teknologi informasi bernama Innovative Market Solutions, berdasarkan wawasan tunggal dari masa kepemimpinannya di Salomon bahwa "data yang andal adalah sumber kehidupan para pedagang yang sukses."

Bloomberg berupaya memberikan informasi yang lebih baik kepada para pemain pasar saham secepat kilat, dan dia segera menyadari bahwa mereka akan membayar mahal untuk layanan tersebut.

“The Bloomberg’s”, cepat terkenal di kalangan pialang, dengan terminalnya yang ringkas dan informasi mendalam tentang pasar obligasi. Hal ini menjadikan penemunya membawanya menjadi miliarder, dan orang terkaya di New York. 

Saat ini, Bloomberg bahkan menjadi salah satu orang terkaya di dunia, dengan kekayaan mencapai US$106,2 miliar atau mencaoai Rp1.664 triliun.

Kesuksesan perusahaan ini meroket pada masa-masa sulit keuangan pada 1980-an, dan mendorong Bloomberg untuk memperluas jangkauannya ke media lain, meluncurkan Bloomberg News dan Bloomberg TV.

"Pak Walikota"

Pada 2001, Wall Street sangat gembira karena Bloomberg memutuskan untuk memasuki dunia politik, mencalonkan diri sebagai walikota New York City di bawah bendera Partai Republik. 

Dia menang, menjabat pada 2002 pada saat yang menyedihkan bagi New York yang masih belum pulih dari serangan 11 September. Bloomberg mulai membangun kembali kota tersebut, dan memulihkan nama besarnya serta hiruk pikuknya yang terkenal.

Sepanjang masa jabatannya, Bloomberg menggunakan data, fakta, dan analisis untuk mengubah kota yang besar dan dinamis itu. 

Bloomberg hanya mengumpulkan US$1 per tahun selama dua belas tahun masa jabatannya di kantor walikota, dan menginvestasikan sekitar US$650 juta dari uangnya sendiri untuk tujuan-tujuan yang menurutnya berharga. 

Faktanya, Bloomberg sangat populer sehingga ketika dia ingin mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga sebagai walikota, dia berkampanye untuk mengubah undang-undang yang membatasi pejabat hanya untuk dua periode jabatan, dan dia berhasil menang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper