Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

10 Waralaba Terbesar di Dunia, Ada McDonalds hingga Starbucks

Dari McDonalds hingga Starbucks, berikut waralaba raksasa dunia dengan aset fantastis
Gerai Starbucks di Terminal Tom Bradley, Bandara LAX Los Angeles, AS./Reuters
Gerai Starbucks di Terminal Tom Bradley, Bandara LAX Los Angeles, AS./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Bisnis waralaba adalah sebuah konsep bisnis di mana pemilik usaha memperbolehkan orang lain untuk menjual produk atau jasa yang dimiliki oleh pemilik usaha.

Waralaba diperkenalkan pertama kali pada tahun 1850-an oleh Isaac Singer, pembuat mesin jahit Singer, ketika ingin meningkatkan distribusi penjualan mesin jahitnya.

Walaupun usahanya tersebut gagal, tetapi dialah yang pertama kali memperkenalkan format bisnis waralaba ini di AS.

Kemudian, caranya ini diikuti oleh pewaralaba lain yang lebih sukses, John S Pemberton, pendiri Coca Cola.

Namun, menurut sumber lain, yang mengikuti Singer kemudian bukanlah Coca Cola, melainkan sebuah industri otomotif AS, General Motors Industry pada tahun 1898.

Seiring waktu, bisnis waralaba di dunia semakin menjadi raksasa dan diterapkan di seluruh dunia.

Berdasarkan data teranyar periode Juni 2023, ada 10 waralaba terbesar di dunia berikut ini seperti dilansir dari insider monkey

1. Chevron (NYSE:CVX)

Pendapatan 2022: US$235,72 miliar

Chevron Corporation (NYSE:CVX), perusahaan energi terkemuka, melaporkan kinerja keuangan yang mengesankan dengan total pendapatan US$235,72 miliar untuk tahun 2022 dan berada di antara 5 waralaba teratas.

Komitmen perusahaan terhadap keunggulan operasional dan diversifikasi portofolio mendukung stabilitasnya. Dengan US$14 miliar yang diinvestasikan dalam belanja modal dan eksplorasi pada tahun 2023, Chevron Corporation (NYSE:CVX) menunjukkan dedikasinya untuk pertumbuhan jangka panjang.

2. UPS

Pendapatan 2022: $100,3 miliar

UPS Store, penyedia layanan pengiriman, percetakan, dan layanan bisnis terkemuka, telah melaporkan kinerja keuangan yang kuat, dengan pendapatan sebesar US$100,3 miliar pada tahun 2022 Pertumbuhan ini disebabkan kehadiran digital mereka yang kuat dan kemampuan untuk beradaptasi dengan kebutuhan pelanggan selama COVID-19 pandemi.

Dengan lebih dari 3.000 lokasi di seluruh dunia, UPS Store terus memperluas jaringannya dan memberikan solusi logistik yang efisien untuk bisnis.

3. 7 Eleven

Pendapatan 2022: US$87,60 miliar

7 Eleven, jaringan toko swalayan terkemuka, telah menunjukkan kinerja keuangan yang kuat dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2022, total pendapatan perusahaan mencapai US$87,60 miliar.

7 Eleven tetap berkomitmen untuk memberikan kemudahan dan inovasi kepada pelanggannya, mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan di pasar.

4. Starbucks Corporation (NASDAQ:SBUX)

Pendapatan 2022: US$32,25 miliar

Starbucks Corporation (NASDAQ:SBUX) adalah peritel kopi global terkemuka yang telah mengalami pertumbuhan yang stabil. Pada tahun 2022, perusahaan melaporkan total pendapatan sebesar US$32,25 miliar.

Terlepas dari tantangan Covid-19, Starbucks Corporation (NASDAQ:SBUX) bangkit kembali pada tahun 2021, dengan pendapatan Q2 meningkat sebesar 11% menjadi US$6,7 miliar.

Perusahaan memiliki jaringan toko yang luas di 32.660 lokasi di seluruh dunia dan telah berinvestasi dalam kemampuan digital, termasuk aplikasi seluler yang sukses.

Starbucks tetap menjadi pemain terkemuka di industri kopi, beradaptasi dengan perubahan kondisi pasar dan mendorong pertumbuhan.

5. McDonald's (NYSE:MCD)

Pendapatan 2022: US$23,18 miliar

McDonald's Corporation (NYSE:MCD), yang menempati urutan kelima di antara waralaba terbesar di dunia, adalah rantai makanan cepat saji global dengan lebih dari 38.000 lokasi di 100+ negara.

Pada tahun 2022, perusahaan menghasilkan pendapatan US$23,18 miliar, dengan laba bersih US$6,28 miliar. McDonald's Corporation (NYSE:MCD) memprioritaskan keberlanjutan, yang bertujuan untuk menghasilkan kopi, minyak kelapa sawit, dan ikan secara berkelanjutan.

Dengan hasil keuangan yang kuat dan kemampuan beradaptasi, perusahaan tetap menjadi pemain dominan dalam industri makanan cepat saji.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper