Bisnis.com, JAKARTA - Banyak orang ingin tahu modal bisnis franchise masakan khas Sunda. Pasalnya, franchise yang satu memang banyak diminati. Salah satunya adalah Warung Nasi Ampera.
Masakan khas Sunda tersebut memang menjadi salah satu kuliner favorit masyarakat Indonesia. Di mana, masakan khas Tanah Pasundan umumnya punya beragam sajian sederhana, dengan cita rasa gurih, manis, asin, asam segar, dan pedas. Tak heran, apabila Warung Nasi Ampera tersebar di mana-mana.
Oleh karena itu, franchise rumah makan Sunda bisa menjadi solusi bisnis yang menarik. Lalu, berapa modal bisnis franchise Warung Nasi Ampera dan apa saja syarat yang perlu dipersiapkan? Berikut Bisnis telah merangkumnya dari beberapa sumber.
Profil Warung Nasi Ampera
Berdasarkan ulasan dari Serba Bandung, disebutkan bahwa Warung Nasi Ampera dirintis oleh H. Tatang Sujani dan istrinya, St. E. Rochaety, pada 1963.
Awalnya, Tatang dan istri merintis usaha warung nasi sederhana di Terminal Kebon Kalapa, Bandung.
Selain menawarkan harga yang murah, hal yang membuat warung nasi ini ramah dikunjungi pembeli adalah terkait kelebihannya dalam memberikan pelayanan sangat cepat. Dengan menerapkan model “geksor” yaitu istilah bahasa sunda yang menyajikan makanan begitu tamu duduk.
Konsep pelayanan cepat dan harga terjangkau membuat Ampera terus berkembang. Lokasi di dekat Terminal Kebon Kalapa akhirnya sudah tidak bisa menampung pelanggan. Pada 1968 mereka akhirnya membuka bangunan permanen pertama di Jalan Soekarno Hatta, Bandung.
Baca Juga
Usaha Warung Nasi Ampera pada awal tahun 1994 mulai menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Beberapa kolega Tatang pun menawarkan kerja sama untuk membuka cabang. Berawal dari sinilah nama Warung Nasi Ampera semakin banyak dikenal orang.
Hingga kini, per tahun 2022, disebutkan bahwa Warung Nasi Ampera telah memiliki ratusan cabang yang tersebar di beberapa kota Jawa Barat, Jabodetabek hingga Yogyakarta.
*Biaya dan Syarat Franchise Warung Nasi Ampera*
Warung Nasi Ampera bisa dikatakan punya demand bisnis yang stabil. Apalagi, kini warung nasi tersebut sudah dikenal dan memiliki pelanggan tersendiri. Melansir dari Unilever Food Solutions, Warung Nasi Ampera menawarkan sistem kerja sama berupa franchise. Hal ini dimaksudkan, agar akselerasi perkembangan jaringan Warung Nasi Ampera lebih cepat lagi.
Sayangnya, terkait biaya, pihak manajemen tidak memberikan informasi langsung ke publik. Namun, Yuheni yang merupakan anak ke-lima Tatang mengungkapkan, syarat standar luas bangunan Warung Nasi Ampera minimal sekitar 2.000 meter persegi. Syarat bangunan yang cukup besar, namun bisa dikatakan sepadan dengan potensi keuntungan yang akan didapatkan. Sebab, Warung Nasi Ampera telah memiliki pelanggan di seluruh Indonesia. Terutama pada jam-jam ramai seperti makan siang dan makan malam.
Nantinya, Warung Nasi Ampera pun akan melakukan survei dan menyeleksi ketat calon mitra yang ingin bergabung. Di mana, untuk penyeleksian ini bukan hanya sekadar melihat aset keuangan dari calon mitra. Namun juga, melihat bagaimana potensi calon mitra dalam menjalankan usaha restoran.
Pengembangan bisnis Rumah Makan Ampera juga tak sebatas menambah cabang saja, tapi juga memperbaiki pelayanan dan operasional. Hasil penelusuran Bisnis menemukan bahwa pihak manajemen mempunyai standar operasional prosedur (SOP) pelayanan dan penyajian makanan. Dengan menjadi mitra, Anda sudah bisa mendapatkan label dari franchisor, pendampingan, dan training seluruh karyawan yang digelar di Training Center Rumah Makan Ampera di kantor pusat.
