Bisnis.com, JAKARTA -- Pembelajaran dengan sistem hybrid atau virtual menjadi kebutuhan tersendiri bagi dunia pendidikan, setidaknya dalam dua tahun terakhir.
Selain lebih aman, pembelajaran melalui metode ini juga terasa lebih efektif manfaatnya, khususnya untuk pembelajaran Bahasa Inggris.
Tidak hanya bagi siswa, manfaat pembelajaran hybrid juga dapat dirasakan oleh para tenaga pengajar dan orang tua. Efektivitas dan efisiensi waktu menjadi dua hal yang akan dirasakan oleh ketiganya.
Kebutuhan ini yang coba dipenuhi oleh Tommy Yonathan Kumala dengan menghadirkan perusahaan education technology (edutech), Atlaz Academy di bawah bendera usaha PT Atlaz Belajar Bahasa.
Atlaz merupakan platform pembelajaran bahasa Inggris dengan sistem auto pilot yang memadukan kurikulum nasional dan kurikulum dengan standar CEFR internasional untuk membantu meningkatkan kemampuan bahasa Inggris dengan cara paling efektif.
“Atlaz Academy menggunakan pendekatan problem-based learning dan project-based learning pada setiap materi pembelajarannya,” ujar pengusaha muda yang sempat mengenyam pendidikan S2 di Columbia University ini.
Menurutnya, setiap materi dilengkapi dengan video yang berisikan guru virtual dan native speaker, siswa juga mendapatkan pembelajaran dengan cerita animasi sehingga materi akan mudah dicerna. Buku Atlaz yang diluncurkan juga memiliki fitur Atlazone pada tiap unit pembelajaran sehingga siswa juga akan mendapatkan pendidikan karakter secara langsung.
Selain untuk siswa, Atlaz Academy juga sangat berguna bagi para guru. Materi yang terdapat di dalam buku tersebut akan memudahkan guru menyampaikan materi tanpa harus pusing membuat konten dan soal. Mereka juga dibantu dengan worksheet dan video-video teacher training yang telah mendapatkan dukungan dari komunitas Guru Pintar Atlaz.
Terkait kurikulum, Atlaz menyesuaikan dengan kurikulum Nasional terbaru yakni kurikulum Merdeka yang terintegrasi dengan kurikulum internasional (Cambridge dan IB) dan berstandar CEFR (Common European Framework of Reference).
"Kami di Atlaz sangat mendukung rencana program pemerintah dan juga berharap dapat menjadi solusi turunnya kemampuan bahasa Inggris di anak muda Indonesia, yang pada akhirnya menjadi roda untuk Indonesia Maju 2045," ungkapnya.