Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pia Marten, Wanita Pendiri Perusahaan Ganja Pertama di Jerman yang Masuk Bursa

Pia Marten, yang sebelumnya bekerja di sektor energi terbarukan dan memperoleh pengalaman dalam manajemen operasional sebuah perusahaan, melihat potensi manfaat ganja medis dan memutuskan untuk bertindak.
Pia Marten
Pia Marten

Bisnis.com, JAKARTA - Pasar ganja medis kini menjadi ramai di Jerman dan menjulang di atas pasar ganja Eropa.

Hal tersebut terjadi dikarenakan berdasarkan penelitian dan undang-undang baru yang membuka jalan bagi terapi ganja medis yang berpotensi dapat bermanfaat.

Menurut Prohibition Partners, lebih dari satu juta pasien Jerman akan memiliki akses ke ganja medis pada tahun 2024. Kemudian, pasar ganja medis diperkirakan akan bernilai sekitar Rp132 triliun pada tahun 2028. Namun tentunya masih ada stigma seputar ganja.

Stigmatisasi terhadap ganja menghalangi banyak pasien yang sakit untuk mendapatkan akses ke ganja medis, walaupun dapat membantu mereka. Terdapat debat publik yang terpaku dengan ganja rekreasi dan undang-undang yang berubah sangat lambat.

Pia Marten, yang sebelumnya bekerja di sektor energi terbarukan dan memperoleh pengalaman dalam manajemen operasional sebuah perusahaan, melihat potensi manfaat ganja medis dan memutuskan untuk bertindak.

Marten mengatakan bahwa dirinya ingin memberikan kontribusi yang positif untuk mengerjakan sesuatu yang bermakna. Dirinya melihat dari keberlanjutan, potensi di masa depan dan kualitas hidup yang akan dihubungkan dengan ganja medis dan energi regeneratif.

Dirinya juga mengatakan bahwa perusahaannya adalah perusahaan yang pertama membawa ganja sebagai obat, yang diproduksi secara berkelanjutan di Jerman, yang dilansir dari Entrepreneur pada hari Jumat (23/07/21).

Marten mengambil pendekatan yang berbeda untuk ganja medis daripada kompetisi. Pada tahun 2019, dilengkapi dengan pengalaman dan keahliannya dari usahanya, Marten mendirikan Cannovum AG bersama dengan Marius Koose yang memiliki pengalaman bertahun-tahun di bidang Farmasi.

Kerangka hukum dan farmasi untuk perdagangan ganja medis di Jerman juga dikenal sangat ketat untuk melindungi pasien termasuk pedagang grosir seperti Cannovum sehingga harus memilih produsennya berdasarkan serangkaian persyaratan yang sangat ketat dan memeriksa kepatuhan terhadap semua persyaratan di lokasi.

Untungnya, proses tersebut yang cukup berat berhasil dilakukan dan membuahkan hasil. Hanya dengan jangka waktu dua tahun setelah didirikan, Cannovum menjadi bisnis ganja medis Jerman pertama yang terdaftar di bursa saham, dan membuat Pia Marten sebagai CEO wanita termuda dengan berusia 30 tahun, yang memiliki perusahaan yang terdaftar di bursa saham Jerman.

Dalam bisnis ini, Apoteker dan dokter adalah pelopor terapi berbasis ganja. Dikarenakan ganja medis masih jarang menjadi bagian dari pendidikan medis dan farmasi, maka profesional medis membutuhkan pelatihan lanjutan tambahan, sehingga menjadi tantangan untuk saat ini.

Dalam hal ini, Marten ingin mendukung pihak medis untuk memberikan informasi yang dapat dipahami.

“Saya percaya satu hal yang perlu kita tingkatkan adalah memperluas akses pasien ke terapi berbasis ganja. Sayangnya, sistem endocannabinoid dan ganja jarang menjadi bagian dari pelatihan medis dan farmasi. Kami ingin mendukung mereka dalam merawat pasien mereka dengan memberikan informasi yang komprehensif tentang obat-obatan dan terapi cannabinoid,” Ucapnya yang dilansir dari Entrepreneur.

Oleh karena itu, Marten juga membangun platform yang menyediakan pelatihan medis tingkat lanjut. Cannovum membangun Dewan Penasihat Medis yang terdiri dari para ahli dan pelopor dalam terapi ganja.

Penasihat medis Cannovum juga memberikan pengetahuan mereka kedalam proyek platform pelatihan virtual bagi para profesional di bidang medis atau keperawatan untuk mendapatkan akses yang lebih mudah untuk memperoleh informasi.

Cannovum juga sudah menawarkan lokakarya khusus gratis yang mencakup pelatihan lanjutan bagi apoteker dan dokter untuk mendukung mereka dalam merawat pasien.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper