Bisnis.com, JAKARTA - Akuntansi internasional kian penting di tengah situasi ekspansi bisnis yang lintas negara. Tambah lagi, kehadiran teknologi digital membuat perdagangan internasional lebih cepat dan efisien.
Budi Santoso, Dekan i3L School of Business (iSB), mengatakan kelas akuntansi internasional membantu siswa mendapatkan lebih banyak tentang kebutuhan bisnis internasional.
Menurutnya, seorang akuntan yang memiliki latar belakang kuat dalam akuntansi internasional memiliki potensi yang lebih menonjol dibandingkan dengan kandidat lainnya.
"Setiap perusahaan memiliki situasi yang berbeda dan lingkungan kerja yang berbeda. Akuntansi internasional membantu akuntan memahami dokumen dan juga isu yang berkaitan dengan ekonomi secara global,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (24/6/2021).
Budi menuturkan saat ini banyak perusahaan yang secara rutin melakukan ekspansi bisnis lintas negara. Perusahaan itu tidak hanya dari dalam negeri tetapi juga dari negara asing sehingga akuntansi internasional akan memainkan peran penting.
Dia menjelaskan dengan melihat penanaman modal asing yang terus berkembang sejak beberapa dekade, maka penting untuk pengembangan akuntasi dengan standar internasional.
Baca Juga
“Ini juga yang menjadi landasan pentingnya pengembangan standar akuntansi internasional yang kuat mempertimbangkan realitas bekerja dengan entitas di dua atau lebih yurisdiksi hukum,” katanya.
Budi menjelaskan mahasiswa dengan pemahaman akuntansi internasional berpeluang lebih besar jika ingin bekerja di perusahaan multinasional atau pun lintas negara.
Menurutnya, pelajar yang tertarik untuk mempelajari akuntansi internasional harus mulai memahami standar yang digunakan untuk mengelola audit, pelaporan dan juga mengerjakan tugas akuntansi yang berbasis global. Hal ini berkaitan dengan mulainya bergeser prinsip akuntansi yang berlaku umum ke standar pelaporan keuangan internasional.
Dia menuturkan standarisasi akuntansi di tiap negara berbeda-beda di mana bisa saja adanya kekeliruan dalam penyesuaian saat adanya transaksi internasional seperti perpajakan misalnya.
“Untuk mencocokkan atau menjembatani perbedaan standar tersebut dibuatlah standar internasional yang berfungsi sebagai pembanding dan harmonisasi,” tambahnya.