Bisnis.com, JAKARTA - Sejak akhir abad ke-20, perempuan telah berhasil memperoleh kemajuan pesat di dunia profesional. Terlepas dari kesenjangan upah gender, belakangan ini pencapaian profesional perempuan di posisi yang lebih tinggi hanya sedikit.
Jumlah perempuan di posisi manajemen puncak dan di dewan perusahaan masih di bawah laki-laki.
Berdasarkan data dari Internasional Labour Organization, pada Survei Angkatan Kerja, BPS, Februari 2020 menunjukkan perempuan Indonesia hanya menempati seperempat dari pekerjaan manajerial dan penyelia yang bergaji tinggi. Bahkan untuk pekerjaan ini, perempuan dibayar lebih rendah dibanding laki-laki.
Data tersebut membawa untuk berbicara tentang bagaimana para pemimpin perempuan dapat mengambil perannya secara profesional.
Melansir dari timesofindia, berikut cara agar pemimpin wanita bisa maju di dunia profesional :
1. Manfaatkan hubungan
Baca Juga
Biasanya, prialah yang menunjukkan ketegasan dan diberi rasa hormat untuk dihargai dengan posisi kepemimpinan. Akan tetapi bila perempuan yang mencoba pendekatan serupa akan menghadapi banyak tantangan. Dan pada gilirannya, dihukum karena terlibat dalam perilaku serupa ini.
Ini tentu saja tidak adil tetapi perempuan mungkin perlu mengambil pendekatan yang berbeda untuk menaiki tangga perusahaan. Alih-alih bersikap asertif, mereka harus memprioritaskan dan membangun fondasi kepercayaan terlebih dahulu.
Membangun fondasi yang didasarkan pada kepercayaan dan hubungan dapat membantu mengurangi reaksi yang biasanya dihadapi perempuan terhadap ketegasan mereka.
2.Cari situasi peluang
Perempuan yang berada dalam peran kepemimpinan dapat mengelola ekspektasinya. Harus dapat memilah yang bertentangan antara ketangguhan dan kebaikan. Dan harus mencari peluang meskipun keduanya bersinggungan.
Jika seorang pemimpin wanita ingin mempengaruhi seseorang, dia harus terlebih dahulu mengidentifikasi bagaimana tujuan dan nilai-nilainya selaras dengan orang lain. Dia kemudian dapat memanfaatkan keselarasan ini untuk mendorong hasil yang menyenangkan bagi kedua orang.
Dengan cara ini, para pemimpin wanita dapat secara agresif mengejar visi mereka dengan cara yang menurut orang lain cukup mendukung dan dapat diterima secara sosial.
3. Secara aktif mengomunikasikan tujuan
Steriotape perempuan ialah sering kehilangan peluang karena harus prioritaskan keseimbangan kerja dan kehidupan mereka.
Ada banyak orang yang salah berasumsi bahwa perempuan tidak akan tertarik dengan tanggung jawab tambahan, kemajuan, atau beban kerja yang meningkat karena mereka lebih suka fokus pada kehidupan pribadi mereka.
Untuk menghilangkan asumsi berbahaya ini, perempuan perlu secara terus-menerus dan proaktif mengomunikasikan keinginan mereka untuk menghadapi tantangan baru di tempat kerja.
Dengan cara ini, orang-orang yang membuat keputusan tentang tugas tidak akan mengesampingkan wanita yang memenuhi syarat berdasarkan asumsi mereka sendiri.