Bisnis.com, SOLO - Permintaan ikan cupang di Kota Solo melonjak lebih dari 100 persen selama masa pandemi Covid-19.
Meski kini permintaan mulai menurun, masih banyak masyarakat Solo yang mendulang pundi-pundi rupiah dari bisnis ikan hias itu.
Pencinta ikan cupang asal Kota Bengawan, Bernard Ong Bass, Selasa (16/3/2021), mengatakan, bisnis ikan cupang turut menggerakkan sektor ekonomi lain. Tak hanya jual beli tapi juga perawatan.
Ikan cupang juga perlu perawatan ekstra dari pembesaran burayak hingga menghasilkan ikan kualitas kontes.
Bisnis sektor lain yang ikut berkembang yakni bisnis pakan ikan seperti cacing dan kutu air. Bahkan, pembuatan jaring ikan cupang juga bernilai bisnis tinggi di Solo.
“Selain ikan cupang, saya produksi serok ikan cupang. Kalau dapat pesanan jumlah besar, saya melibatkan rekan-rekan lain. Pesanan serok bahkan ada yang dari luar negeri,” papar Bernard.
Dia mulai terjun ke dunia bisnis ikan cupang sejak 2016 lalu. Karenanya, ia cukup hafal fluktuasi harga ikan cupang. Bernard mengakui saat pandemi Covid-19, harga cupang terdongkrak. Hal itu seiring pembatasan aktivitas luar rumah.
Ia menyebut, kualitas ikan cupang sangat berpengaruh pada harga. Jenis ikan cupang yang paling laku saat ini yakni jenis Halfmoon dan Plakat. Sedangkan, warna ikan cupang yang paling diminati yakni warna-warna kelas kontes.
Ia memerinci lima ikan cupang yang ramai di Solo saat ini yakni multicolor, warna solid seperti super red, blue rim, black series, dan nemo cooper.
Adapun, harga ikan cupang yang paling laku berkisar Rp100.000 hingga jutaan rupiah. Ikan cupang tidak ada patokan harga khusus.
“Kalau ikan kontes ya harganya mahal, tidak ada patokan. Semuanya tergantung kualitas. Blue rim itu masih ramai, kalau diternak hanya 10 persen saja bisa dikonteskan. Perawatan blue rim juga susah,” paparnya.
Ini lima jenis ikan cupang yang paling diminati masyarakat Solo:
Multicolor
Blue rim
Black series
Warna solid
Nemo cooper