Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rhenald Kasali: Buku Digital Banking Revolution Bisa Jadi Bekal Tangani Krisis

Disrupsi yang mendatangkan teknologi terbaru terus mendorong inovasi baru dan mematikan cara-cara lama.
Arwin Rasyid/Cimbniaga.com
Arwin Rasyid/Cimbniaga.com

Bisnis.com, JAKARTA – Pengalaman bisa menjadi guru yang berharga untuk menghadapi krisis yang bisa saja datang pada masa depan. Pengalaman yang dibukukan bisa menjadi warisan dan bekal hari esok.

Itulah hal yang dilakukan oleh Direktur Utama PT Bank CIMB Niaga Tbk., Arwin Rasyid periode 2008-2015. Dia menuliskan buku berjudul Digital Banking Revolution.

Buku manajemen strategi dan refleksi perjalanan ini mengisahkan perbankan yang melakukan digitalisasi di industri. Dalam peluncuran virtual, Rhenald Kasali, Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia mengatakan bahwa buku ini bisa menjadi sarat introspeksi saat krisis menerjang.

Dia menyatakan bahwa buku yang ditulis Arwin merupakan buku tentang penjelajahan strategi seorang top executive. Dia juga menyebut, buku ini memiliki konten yang menarik tak hanya soal disrupsi digital tetapi juga keniscayaan merger dan akuisisi sebagai konsekuensi perbankan untuk bertahan hidup.

Rhenald mengungkapkan masa pandemi ini, penuh ketidakpastian, ada hal yang relevan karena untuk bertahan hidup setelah pandemi ini berlalu. Menurutnya, pembaca buku ini akan menyaksikan fase baru perbankan yang mengarahkan pada strategi merger dan akuisisi jadi karena ada bank yang sukses dan untung. Namun ada yang kian lemah dan membutuhkan bantuan yang lain.

“Buku ini sarat dengan introspeksi kala krisis menerjang, perbankan pun tidak bisa menjadi lone wolf, sehingga mau tak mau harus mencari teman dan melakukan kerja sama,” ungkap Rhenald dalam sambutannya pada launching buku Digital Banking Revolution, Jumat (14/8/2020).

Dia menambahkan disrupsi yang mendatangkan teknologi terbaru terus mendorong inovasi baru dan mematikan cara-cara lama. Misalnya saja kini mulai tumbuh neo bank yang berbeda dari digital bank.

Neo bank mampu bertransformasi tak hanya menggunakan big data dan aplikasi tetapi juga mengubah dan mengurangi pembangunan fisik kantor cabang yang kerap kali terpusat hanya di kota-kota besar dengan infrastruktur terjamin.

Imbasnya, jumlah karyawan semakin sedikit sehingga mekanisme pelayanan sangat bergantung pada big data. Selain itu pembukaan rekening biaya relatif sangat murah sehingga bisa sangat menjangkau masyarakat unbanked atau masyarakat yang belum sepenuhnya mengenali literasi keuangan.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyatakan buku yang ditulis oleh Arwin sangat relevan dan bisa menjadi lesson learned bagi para pelaku industri perbankan di Indonesia untuk melakukan transformasi.

“Jadi ini bukan sekadar memindahkan fungsi bank ke internet, karena itu saja belum cukup menjawab tuntutan masyarakat seiring dengan perubahan kebiasaan masyarakat,” ujar Wimboh.

Dia menambahkan, perubahan kebiasaan dan budaya transaksi masyarakat yang sangat cepat menjadi motif bagi sektor perbankan untuk bisa memberikan pelayanan end to end bagi masyarakat di tengah era digital. Selain itu perlu ada nilai tambah yang bisa ditawarkan perbankan bagi masyarakat selaku nasabah digital banking. Misalnya menjadi katalisator bagi dagang-el, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) digital, serta kewirausahaan digital.

“Digital banking ini memicu awareness dalam transaksi keuangan dan bisa menciptakan financial inclusion yang mana nantinya masyarakat unbankable bisa mengakses perbankan hanya dengan platform digital,” ujar Wimboh.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper