Mengapa LPKR berencana menggalang dana hingga US$1,01 miliar? Tujuannya untuk apa saja?
Kami menggalang dana US$1,01 miliar dengan perincian US$730 dari rights issue dan US$280 juta dari recycling asset. Mengapa melakukan ini, karena 2 tahun terakhir ini kami mengalami situasi sulit, sehingga kerap di-downgrade. Ini menjadi solusi juga kepada pasar yang sifatnya komprehensif. Karena dana tersebut untuk menyelesaikan semua masalah.
Total utang LPKR US$900 juta, sedangkan pendanaan US$1 miliar. Jadi, aspek likuiditas dan neraca keuangan akan beres. Yang terpenting setiap proyek yang kami mulai harus selesai. Karena kami ada sejumlah proyek baru dalam 2 tahun terakhir, tetapi karena pasar properti lagi pelan pendanaan agak sulit. Makanya kami komitmen harus menyelesaikannya.
Apakah penggalangan dana ini juga untuk menyelesaikan Meikarta?
Penggalangan dana ini juga untuk memastikan setiap proyek yang dimulai akan selesai, termasuk Meikarta. Dari penggalangan US$1 miliar, US$200 juta akan turun ke PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK). Jadi itu akan memberikan kepastian penyelesaian proyek.
Kami juga mesti mengubah strategi bisnis kami. Pertama, Lippo Karawaci dahulu mengerjakan semuanya, mulai dari perumahan, perkantoran, apartemen, kawasan industri. Ke depannya Lippo Karawaci berfokus kepada urban housing, mal, dan kesehatan, yang secara bisnis sangat baik dan berpotensi besar. Selebihnya tetap berjalan, tetapi ngak kita genjot.
Kedua, strategi recycling capital. Kalau dahulu perusahaan properti strateginya adalah mengumpulkan bank tanah. Ke depan, kenaikan harga tanah mungkin tidak akan lebih tinggi dari cost of capital. Artinya, kenaikan harga tanah tidak secepat bunga utang sehingga ekuitas berpotensi tergerus. Makanya kami melakukan pemutaran aset melalui DIRE di Singapura.