Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WWF Apresiasi Kebijakan Hutan Lestari APRIL

LSM World Wildlife Fund (WWF) mengapresiasi komitmen yang terdapat dalam kebijakan pengelolaan hutan lestari yang dikeluarkan oleh perusahaan Asia Pasific Resources International (APRIL) yang beroperasi di hutan Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA -  LSM World Wildlife Fund (WWF) mengapresiasi komitmen yang terdapat dalam kebijakan pengelolaan hutan lestari yang dikeluarkan oleh perusahaan Asia Pasific Resources International (APRIL) yang beroperasi di hutan Indonesia.

"WWF menyambut Kebijakan Pengelolaan Hutan Lestari (Sustainable Forest Management Policy/SFMP) yang dikeluarkan oleh APRIL," kata CEO WWF-Indonesia Efransjah dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (1/2/2014).

Menurut dia, SFMP itu mencakup komitmen perusahaan untuk mendukung konservasi kawasan hutan seluas area hutan tanaman industri (HTI) miliknya, yang merupakan standar baru industri pulp dan kertas di Indonesia.

Mengingat WWF sudah lama berkampanye menghentikan eksploitasi lingkungan terkait industri pulp dan kertas, ujar dia, maka SFMP yang dikeluarkan APRIL dinilai menunjukkan kemauan perusahaan tersebut untuk mentransformasi cara beroperasinya.

"Jika APRIL benar-benar memenuhi seluruh komitmennya, kebijakan ini akan memberikan kontribusi positif bagi hutan, keanekaragaman hayati, pengurangan emisi dan masyarakat di Indonesia," ujarnya.

Dengan kebijakan baru tersebut, maka mulai saat ini APRIL akan melaksanakan moratorium pembukaan lahan konsesi yang belum dikaji secara independen nilai-nilai konservasinya.

Selain itu, perusahaan tersebut bersama dengan para mitra pemasoknya akan menyelesaikan pembukaan HTInya pada akhir 2014, dan akan mendukung sebuah studi percontohan untuk membantu mengembangkan metode bagi industri tersebut dalam mengevaluasi dan melindungi kawasan hutan dan lahan gambut yang mengandung cadangan karbon tinggi.

Sebelumnya, Asia Pasific Resources International Limited (APRIL) yang mengoperasikan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) meningkatkan komitmen pengelolaan hutan lestari ke level untuk memastikan seluruh bahan baku kayu yang dimanfaatkan berasal dari hutan tanaman berkelanjutan.

Presiden APRIL Praveen Singhavi di Jakarta, Selasa (28/1/2014), menyatakan untuk memantau implementasi komitmen tersebut akan dibentuk komite penasehat parapihak independen yang melibatkan stakeholder kunci, termasuk organisasi lingkungan WWF.

Komite tersebut nantinya akan menunjuk auditor untuk melakukan verifikasi dan melaporkan perkembangan komitmen APRIL. Dengan komitmen yang diperbaharui, pihaknya akan melakukan moratorium pengembangan hutan tanaman pada lahan yang kajian hutan bernilai konservasi tinggi (High Conservation Value Forest/HCVF)-nya belum selesai.

Selain itu, lanjut Praveen, pihaknya juga memastikan pengembangan hutan tanaman baru akan selesai pada Desember 2014. Hal itu memastikan pada 2019 seluruh bahan baku kayu akan berasal dari tanaman.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper