Bisnis.com, JAKARTA - Tokopedia dan TikTok Shop resmi mengintegrasikan seller center. Hal ini membawa manfaat bagi para penjual, salah satunya VIVIZUBEDI, yang berhasil menaikkan penjual hingga 125% berkat memanfaatkan Tokopedia & TikTok Shop Seller Center.
VIVIZUBEDI merupakan brand lokal yang didirikan oleh desainer Vivi Zubedi pada 2011. Sebagai salah satu pionir modest fashion di Indonesia, VIVIZUBEDI awalnya dikenal dengan koleksi abaya, yang kemudian berkembang ke produk-produk modest fashion lain, seperti dress, atasan, dan scarf.
Selain menghadirkan koleksi yang memadukan citra elegan dan bold, VIVIZUBEDI di bawah arahan langsung sang desainer menciptakan identitas visual sebagai ciri khas lewat monogram VIZU. Di setiap desain produknya, VIVIZUBEDI senantiasa mengusung karakter autentik serta berani memainkan warna dan motif yang selaras dengan citra brand.
Memasuki era belanja berbasis konten, VIVIZUBEDI mulai memanfaatkan TikTok sebagai sarana distribusi konten visual. Awalnya, kehadiran di TikTok hanya sebatas menyebarkan konten inspiratif tanpa tujuan komersial.
Seiring meningkatnya minat pengguna TikTok terhadap produk fashion premium, VIVIZUBEDI memutuskan untuk mulai berjualan di TikTok Shop setelah mengetahui adanya integrasi seller center Tokopedia dan TikTok Shop.
Integrasi seller center dorong efisiensi operasional dan tingkatkan penjualan VIVIZUBEDI
Integrasi seller center turut menunjang penjualan VIVIZUBEDI yang telah memanfaatkan Tokopedia sebagai platform penjualan online pertama sejak Februari 2021 karena dinilai sesuai dengan positioning brand. Menurut Marketing PR VIVIZUBEDI, Alvy Fitria, "Pemanfaatan platform Tokopedia mendukung VIVIZUBEDI menjangkau pelanggan lebih luas lagi, di samping 15 toko offline yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.”
Pada proses awal integrasi seller center, VIVIZUBEDI sebagai brand baru yang mencoba TikTok Shop terbilang berjalan mulus. Menurut Alvy, tantangannya saat itu hanya menyinkronkan antara akun TikTok dengan Tokopedia. Setelah memanfaatkan integrasi seller center Tokopedia dan TikTok Shop, VIVIZUBEDI bisa langsung mengelola penjualan di dua platform dalam satu dasbor.
“Integrasi seller center juga meningkatkan visibilitas toko dan produk. Sejumlah konten produk VIVIZUBEDI kini lebih mudah masuk FYP TikTok dan menjangkau audiens lebih luas lagi dibanding platform media sosial lainnya. Efisiensi kinerja juga berdampak besar terhadap operasional kami. Kini, hanya dengan satu kali unggah, produk kami otomatis tampil di Tokopedia dan TikTok Shop, serta meminimalkan risiko pesanan ganda,” ujar Alvy.
Pemanfaatan seller center ini juga melesatkan penjualan VIVIZUBEDI. “Kami mulai memanfaatkan integrasi seller center pada April 2025 dan telah merasakan hasil nyata pada Mei 2025. Dalam satu bulan, penjualan kami naik signifikan, meningkat 125% dari kedua platform. Sejak bergabung dengan TikTok Shop, kami mencatat lebih dari 13 ribu produk terjual hanya dalam waktu satu bulan,” lanjut Alvy.
Selain unggahan produk dan pengelolaan pesanan, integrasi ini membuka peluang bagi VIVIZUBEDI untuk mulai menjajaki fitur-fitur promosi lainnya. Saat ini, tim VIVIZUBEDI tengah menyiapkan strategi konten video pendek yang akan diunggah rutin setiap hari, serta rencana kolaborasi dengan affiliate content creator yang memiliki citra sejalan dengan brand.
“Kami belum aktif menggunakan live streaming, tapi kami sudah melihat potensi penjualan yang cukup menjanjikan. Ini jadi peluang yang ingin kami maksimalkan ke depan,” kata Alvy.
Dengan operasional yang kian efisien, VIVIZUBEDI bisa lebih fokus menjaga kedekatan dengan komunitas pelanggan, Vizu Darling, yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Lewat komunitas ini, VIVIZUBEDI tidak hanya menyelenggarakan aktivitas komersial seperti roadshow dan Vizu Tea Treat yang melibatkan influencer dan figur publik, tetapi juga menggelar program sosial.
“Beberapa program yang pernah dilakukan, seperti donasi untuk Palestina, membagikan masker gratis saat pandemi, hingga kolaborasi dengan perajin kain sasirangan di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, untuk memberdayakan kaum perempuan, dan membawa hasil kolaborasi tersebut ke New York, Amerika Serikat,” tutup Alvy.