Bisnis.com, JAKARTA — Francois Pinault, pendiri Kering SA yang telah berusia 88 tahun, telah melihat kekayaan keluarganya turun lebih dari dua pertiga sejak kemerosotan di era pandemi.
Mengutip Bloomberg Billionaires Index, kekayaan bersih Pinault tercatat turun 69% menjadi US$18,6 miliar sejak Agustus 2021.
Penurunan tersebut menjadi yang terbesar selama periode tersebut dalam dolar AS, dibandingkan dengan siapa pun dalam daftar Bloomberg, termasuk Bernard Arnault, pendiri saingannya LVMH, yang juga terpukul oleh penurunan permintaan barang-barang kelas atas.
"Kinerja harga saham Kering membuat frustrasi dan sama sekali tidak cemerlang," kata Francois-Henri Pinault, putra Pinault yang merupakan ketua dan kepala eksekutif, kepada para pemegang saham pada Kamis (24/4/2025) dalam sebuah rapat tahunan di Paris.
Pewaris berusia 62 tahun itu sebelumnya telah berusaha mengubah Gucci selama beberapa tahun, tetapi laporan yang dirilis pekan ini menunjukkan penurunan pendapatan sebesar 25% dari kuartal sebelumnya, dan menunjukkan betapa dalam masalah yang dialami merek tersebut di bawah kepemimpinannya.
Sejak kinerja Gucci mulai mengecewakan pada 2022, Kering telah menjalani serangkaian perombakan manajemen perusahaan dan mengganti desainer papan atas Gucci dua kali, langkah-langkah yang sejauh ini gagal untuk menyalakan kembali permintaan untuk label yang pernah populer itu.
Baca Juga
Pada 2024, Francois-Henri Pinault, atau FHP seperti yang dikenalnya, menyebut tahun sebelumnya sebagai "tahun yang penuh cobaan" dan mengatakan fokusnya adalah ingin menghidupkan kembali Gucci.
Kala itu, harapannya masih tertuju pada desainer Sabato De Sarno. Namun, saat ini sang CEO menggantungkan masa depan Gucci dan kekayaannya pada penggantinya, Demna Gvasalia, yang dikenal dengan nama mononim Demna.
Menurutnya, mengembalikan daya tarik merek Kering akan menghidupkan kembali saham perusahaan, menanggapi pertanyaan dari seorang investor tentang harga saham, yang telah turun 27% sepanjang tahun ini.
Meskipun mengakui bahwa pencalonan Demna tidak diterima dengan baik oleh pasar keuangan, sang CEO mengatakan pilihan itu jelas karena dia dinilai sebagai salah satu desainer paling berpengaruh dan berbakat di generasinya.
Hilangnya kekayaan keluarga Pinault sangat luar biasa, bahkan di tengah penurunan yang lebih umum di sektor barang mewah dan turbulensi pasar global yang dipicu oleh tarif Presiden Donald Trump.
Permintaan di China untuk pakaian desainer mahal dan anggur berkualitas juga telah melemah, yang juga merugikan LVMH.
Putra Pinault mengambil alih kendali sekitar dua dekade lalu dan berperan penting dalam memfokuskan kerajaan pada kemewahan dari berbagai aset ritel.
Selama masa jabatannya, Kering sebagian besar tetap bergantung pada Gucci, yang keberhasilannya dalam industri mode yang sangat kompetitif telah pasang surut selama bertahun-tahun.
Klan Pinault memegang 42% saham dan 59% hak suara di Kering yang berkantor pusat di Paris.
Baik dia maupun ayahnya adalah mitra pengelola Groupe Artemis, perusahaan induk keluarga dengan aset konsolidasi senilai sekitar US$68 miliar.
Investasi Artemis meliputi brand Puma, Creative Artists Agency, kebun anggur bergengsi, rumah lelang Christie's, perusahaan pelayaran mewah Ponant, serta aset teknologi dan media.
Saudara kandung Pinault yang lebih muda, Laurence dan Dominique, masing-masing adalah ketua dan wakil ketua dewan pengawas Artemis, dan masing-masing sekarang memiliki seorang anak di dewan tersebut.
Mereka termasuk putra Francois-Henri, Francois Louis Pinault, yang bergabung dengan dewan Christie tahun lalu, dan putri Dominique Pinault, Gaelle Pinault.
Putri Laurence Pinault, Olivia Fournet, juga merupakan direktur pengembangan ritel dan internasional di merek Kering Balenciaga setelah memulai kariernya di grup tersebut sekitar satu dekade lalu.