Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengusaha Asal RI Berbagi Tips Sukses Bisnis di Australia

Australia dinilai tetap menjadi pilihan terbaik untuk investasi karena stabilitas dan peluang ekonomi negara tersebut.
Ilustrasi proyek Iwan Sunito. /istimewa
Ilustrasi proyek Iwan Sunito. /istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Iwan Sunito merupakan salah satu orang Indonesia yang berhasil membangun karier dan bisnis besar di luar negeri. Pendiri One Global Capital ini sukses membangun bisnis properti di Australia. 

Kesuksesan tersebut didapat berkat ambisi, ketekunan, dan visi yang dimilikinya sejak awal. Berpengalaman lebih dari 20 tahun, Iwan membangun kepercayaan investor dari berbagai negara.

Dari gaji awal Rp250 juta setahun, kini Iwan mengelola portofolio proyek bernilai Rp5 triliun hingga Rp25 triliun di Negeri Kanguru itu.

"Saya selalu percaya, bahwa kepercayaan besar datang dari kepercayaan-kepercayaan kecil," ujarnya dalam keterangan, Sabtu (26/4/2025). 

Menurutnya, Australia tetap menjadi pilihan terbaik untuk investasi karena stabilitas dan peluang ekonomi negara tersebut.

Pengusaha asal Surabaya ini membagikan tiga kunci penting bagi calon investor dan pebisnis Indonesia yang ingin mengembangkan usaha di Australia, berdasarkan pengalamannya selama hampir empat dekade membangun karier di negeri tersebut.

"Mulailah dari bisnis kecil, tingkatkan keterampilan, dan bertumbuhlah perlahan seperti mahasiswa yang bekerja untuk meningkatkan kemampuan sebelum membuka usaha sendiri," katanya. 

Adapun langkah pertama yang harus dilakukan adalah memilih bidang usaha yang sesuai dengan minat dan keahlian sehingga semangat untuk bertumbuh dan memperdalam pengetahuan bisa terus terjaga.

Kunci kedua, lanjutnya, adalah menemukan mitra bisnis yang sudah memiliki skala usaha dan keahlian di bidangnya. Dia mengingatkan pentingnya belajar dari pola investasi sukses seperti yang diterapkan para investor Jepang, yang selama ini menjadi salah satu inspirasinya.

"Jangan mencoba berjalan sendirian. Temukan partner yang punya pengalaman dan rekam jejak kuat karena kompetitor lokal pasti lebih memahami pasar," ucapnya.

Sementara itu, untuk tips ketiga yang disampaikan Iwan adalah membangun kemitraan dengan pihak yang benar-benar terpercaya karena kepercayaan jangka panjang hanya bisa diperoleh melalui rekam jejak transparansi selama bertahun-tahun.

"Saya pernah terburu-buru masuk ke dalam joint venture tanpa pengecekan latar belakang yang cukup. Meskipun tidak rugi secara finansial, pengalaman itu cukup menegangkan," tuturnya. 

Dalam refleksinya, Iwan menegaskan jika berinvestasi di Australia menawarkan peluang besar, asalkan dilakukan dengan perencanaan matang dan pemilihan mitra yang tepat.

"Seperti kata Warren Buffett, jangan pernah berbisnis dengan seorang penipu, karena kontrak sekuat apa pun tidak akan bisa melindungimu," terangnya. 

Seperti diketahui, Iwan memulai dari nol saat kuliah di Sydney, kemudian mendirikan Crown Group dan One Global Capital, dua perusahaan properti yang sukses mengembangkan berbagai proyek prestisius. Semua berawal dari 1984, saat ayahnya, Handy Sunito, mendorong Iwan bersekolah di Sydney.

"Pesannya jelas, cari pijakan di tanah baru," ujarnya.

Dia pun mengingat wejangan sang ayah bahwa Surabaya mungkin besar tetapi Sydney jauh lebih besar dalam peluang. Berbekal nasihat ayahnya, Iwan memulai proyek kecil 54 unit di Bondi Junction lewat Crown Group pada 1996. Proyek ini menghasilkan laba sekitar Rp50 miliar dan jadi awal kesuksesannya. Australia yang stabil secara politik dan ekonomi mempercepat pertumbuhan bisnisnya.

Pada 2004, dia menerapkan prinsip investasinya: Buy Well, Add Value, Sell Well. Strategi ini sukses melipatgandakan investasi di Newington, dari Rp20 miliar menjadi Rp400 miliar.

Tahun 2011, Iwan membangun Top Ryde City Living, salah satu proyek terbesar di New South Wales, memperkuat reputasinya di industri properti. 

Setelah berpisah dari Crown Group, Iwan membangun One Global Capital. Proyek One Global Resorts Green Square mencatatkan kenaikan pendapatan 15% dengan okupansi 99,5%. Proyek besar lainnya, seperti One Macquarie Park dan proyek eksklusif di Chatswood, tengah berjalan. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper