Bisnis.com, JAKARTA — Kekayaan orang-orang terkaya di Asia anjlok pada Senin (7/4/2025) karena pasar di seluruh Asia terus merosot setelah pengumuman tarif Presiden AS Donald Trump.
Dilansir Bloomberg, salah satu pendiri Tencent Holdings, Pony Ma, kehilangan US$6,8 miliar, atau 12% dari total kekayaannya.
Selain itu, taipan infrastruktur Gautam Adani merosot US$4,2 miliar dan kekayaan Robin Zeng, miliarder baterai Hong Kong, merosot US$4,1 miliar.
Tak ketinggalan, miliarder dengan kerugian terbesar di Asia adalah Lei Jun, ketua pembuat ponsel pintar Xiaomi Corp., yang kekayaannya anjlok hingga 20%, atau US$7,8 miliar. Kerugian ini menandai kelanjutan dari kemerosotan finansial global yang dimulai minggu lalu.
Secara keseluruhan, 20 orang terkaya di kawasan itu mengalami kerugian kolektif US$45,9 miliar atau sekitar Rp775 triliun, menurut Bloomberg Billionaires Index, karena MSCI Asia Pacific Index anjlok hingga 8,5%.
Angka-angka tersebut menandai kelanjutan suram dari aksi jual minggu lalu. Sekitar 500 orang terkaya di dunia kehilangan lebih dari setengah triliun dolar antara pembukaan pasar pada Kamis dan penutupan Jumat, dan menjadi penurunan dua hari terbesar yang pernah dicatat oleh indeks tersebut.
Tren ini tampaknya akan terus berlanjut. Baik Trump maupun tim ekonominya tetap teguh bahwa tarif yang diumumkan pada 2 April 2025 yang akan berlaku sesuai rencana, mengabaikan seruan dari seluruh dunia, termasuk dari sekelompok miliarder AS yang terus bertambah, untuk mempertimbangkan kembali pendekatan mereka yang keras.
Bagi miliarder seperti Jack Ma dari Alibaba, yang kekayaannya terkait dengan saham yang diperdagangkan di AS, dampak tarif juga terlihat jelas, dengan kekayaan mereka dihitung berdasarkan harga penutupan pada Jumat.
Saat tarif mulai berlaku, orang kaya dan pasar menghadapi masa depan yang tidak pasti. Aksi jual, yang sudah sangat menghancurkan, tidak menunjukkan tanda-tanda akan mereda, membuat investor dan miliarder bergulat dengan dampaknya.