Bisnis.com, JAKARTA – Mobil listrik sudah mulai merajai jalanan Indonesia, dengan salah satu merek asal China mendominasi pasar.
Menilik data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sejumlah mobil listrik berbasis baterai (baterai kendaraan listrik/BEV) asal China paling banyak diburu konsumen pada periode Januari 2025.
Adapun, penjualan tertinggi diraih oleh BYD M6, dengan kapasitas tujug penumpang, terjual sebanyak 581 unit.
Di belakang berdirinya mobil listrik terlaris di Indonesia ini, ada pengusaha yang dulunya hanyalah seorang anak petani.
Dia adalah, Wang Chuanfu, yang lahir di Provinsi Anhui pada Februari 1966.
Kini, dia menjadi salah satu miliarder dengan kekayaan US$27,7 miliar, atau setara dengan Rp450,81 triliun, menurut Forbes.
Baca Juga
Berasal dari keluarga yang sederhana, dia hanya dibesarkan oleh kakaknya karena kedua orang tuanya meninggal dunia.
Beruntung, dia bisa melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi melalui beasiswa dan belajar kimia di Central South University di China.
Setelah menyelesaikan gelar sarjana, dia melanjutkan pendidikannya untuk meraih gelar master di bidang teknologi baterai dari Beijing Non-Ferrous Metal General Research Institute, yang sekarang dikenal sebagai GRINM Group.
Selepas kuliah, Wang Chuanfu sempat bekerja sebagai seorang insinyur hingga menjadi Wakil Direktur di Beijing General Research Institute of Nonferrous Metals dan general manager di Shenzhen Beagle Battery Co., Ltd.
Pada 1995, bersama sepupunya, Lu Xiangyang, Chuanfu yang kala itu baru berusia 29 tahun memutuskan membuka usahanya sendiri, dan mendirikan perusahaan manufaktur baterai.
Awalnya, perusahaan tersebut memproduksi baterai ponsel dengan nama BYD. Nama itu merupakan kependekan dari kalimat "Build Your Dreams" atau bangun mimpimu dan diberi artian lain "Bring Your Dollars" atau bawa uang dolar.
Di bawah tangan dinginnya, perusahaannya kemudian terus berkembang, hingga menjadi produsen baterai untuk merek-merek ternama seperti Motorola, Sony, Nokia, Ericsson dan Samsung.
Dengan perusahaan yang semakin berkembang, BYD kemudian mulai berekspansi dengan memproduksi kendaraan listrik.
Pada 2005, BYD memperkenalkan mobil sedan F3, yang mendapat sambutan positif di pasar China karena harganya dijual lebih murah dari sedan yang sudah ada seperti Toyota Corolla.
Hingga kini, lini bisnis otomotif justru menjadi penyumbang utama pendapatan BYD, hingga menjadi produsen mobil listrik terbesar di China.
Kini, melihat peluang kendaraan listrik yang masih berkembang, bukan tidak mungkin BYD juga akan memimpin pasa mobil listrik di Indonesia.