Bisnis.com, JAKARTA - Keripik merupakan makanan yang sederhana, dibuat dengan bahan yang sederhana dan harganya juga umumnya terjangkau.
Namun, bagaimana jika dengan berjualan keripik bisa membawa produk Anda tak hanya keliling Indonesia, tapi juga keliling dunia? Hal ini lah yang dirasakan pendiri Momchips.
Momchips adalah UMKM yang dibangun oleh Hari Mastutik, pengusaha di Kota Batu, Malang, Jawa Timur pada 2011 dengan membuat CV Arjuna 999. UMKM ini memasarkan produk keripik buah dan sayur yang inovatif dengan rasa yang tentunya nikmat.
Tutik memulai usahanya lantaran ditinggal sang suami yang meninggal dunia, sementara dia masih harus mengasuh tiga anaknya sendirian.
Awalnya, usahanya dimulai dari iseng membuat keripik rempeyek dan menjualnya dengan menitipkan di toko-toko sekitar rumahnya. Namun, cara tersebut tak membuahkan hasil, sehingga dia memutuskan untuk membuka toko oleh-oleh sendiri.
Selanjutnya, dengan bantuan anaknya, Tutik memasarkan produknya lewat media sosial degnan merek Momchips. Tak disangka, merek tersebut dibeli oleh warga Indonesia sebagai oleh-oleh untuk dibawa ke luar negeri.
Baca Juga
Dari sana, Tutik mulai serius dengan bisnisnya, untuk menghadirkan camilan yang sehat dan lezat dengan menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi dan teknologi pengolahan modern.
Untuk memperluas jangkauan pasarnya, Tutik juga kerap mengikuti berbagai pameran UMKM. Acara-acara pameran ini pula yang mempertemukannya dengan pembeli dari luar negeri sehingga produknya bisa diekspor.
Selain itu, Tutik juga aktif mengikuti binaan UMKM dari perusahaan, salah satunya dari Pertamina, yang membuat usahanya bisa semakin berkembang, dari sisi kapasitas produksi yang bisa mencapai ratusan ribu bungkus per bulan dan juga omzet mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah setiap bulan.
Kini, produknya sudah dikenal di hampir seluruh wilayah Asia, seperti Hong Kong, Korea Selatan, negara-negara di Asia Tenggara, bahkan hingga ke Amerika Serikat.
Dia juga sudah bisa membuka lapangan pekerjaan dengan memberdayakan tenaga kerja dari orang-orang di sekitar rumahnya, dan juga para petani lokal.