Bisnis.com, JAKARTA -- Baru-baru ini, ramai nama stasiun MRT Cipete Raya berganti menjadi Stasiun Cipete Raya Tuku. Ya, toko kopi anak skena itu membeli hak nama untuk stasiun ini.
Dalam penamaan stasiun MRT, pasti para penumpangnya sudah tidak asing dengan nama stasiun yang dibubuhkan sebuah brand, seperti stasiun MRT Blok M BCA, Senayan Mastercard, atau Lebak Bulus Grab.
Menurut situs resmi MRT Jakarta, penamaan stasiun menjadi salah satu bisnis di luar penjualan tiket kereta. Bisnis ini dilakukan untuk menarik pendapatan tambahan, baik dari iklan, telekomunikasi, hingga pembukaan ritel di stasiun.
Penamaan stasiun tersebut juga ternyata menjadi penyumbang pendapatan yang cukupbesar terhadap bisnis MRT, sekitar 30%.
Berdasarkan catatan Bisnis, pembelian hak penamaan ini tidaklah murah. Grab misalnya, dilaporkan membayar sekitar Rp33 miliar per tahun untuk penamaan Stasiun Lebak Bulus.
Adapun, untuk stasiun lainnya diperkirakan biaya yang harus dibayarkan sebesar Rp3 miliar - Rp5 miliar.
Baca Juga
Pemilik Toko Kopi Tuku
Pembelian nama stasiun MRT Cipete Raya cocok untuk Toko Kopi Tuku yang mengawali perjalanannya di jalan Cipete Raya, Jakarta Selatan.
Toko kopi kekinian yang ramai dikunjungi anak "skena" itu didirikan oleh Andanu Prasetyo sejak 2015.
Andanu sendiri terjun ke dunia bisnis sejak masih duduk di bangku kuliah jurusan ekonomi dan manajemen. Pada 2008 dia membuka kafe bernama oodz House bersama kakaknya.
Kemudian dia juga mendirikan grup bisnis makanan dan minuman, PT Makna Angan Karya Andanu (MAKA Group) yang didirikan pada 2013.
Selanjutnya, setelah bertemu dengan mentor bisnis dan stakeholder, dia menemukan gagasan menarik soal petani kopi Indonesia dan mulai terjun ke bisnis kopi.
Meskipun bukan pecinta minuman kopi, dalam berbisnis dia ingin memberikan dampak pada petani kopi Indonesia dengan harapan ingin meningkatkan konsumsi kopi di Indonesia.
Andanu kemudian menggunakan nama "Tuku", bahasa Jawa yang artinya "beli", sesuai dengan tujuan Tuku untuk mengundang banyak orang Indonesia membeli lebih banyak kopi.
Adapun, menurut berbagai sumber, dari cabang-cabang yang sudah ada, sebanyak 50 gerai, Toko Kopi Tuku diperkirakan mengantongi omzet hingga Rp1 miliar per hari.
Kini, dari satu gerai di Jalan Cipete Raya, Tuku berencana membuka hingga 100 cabang dan menyapa para "tetangga" di berbagai lokasi di Indonesia pada 2026.