Bisnis.com, JAKARTA -- Membuka dan memiliki usaha makanan masih menjadi pilihan banyak orang yang ingin memulai usaha.
Pasalnya, usaha makanan cukup fleksibel, bisa dilakukan mulai dari skala rumahan dengan modal terbatas, hingga yang besar atau bahkan sampai ekspor, melangkah ke luar negeri.
Selain itu, pasar usaha makanan sangat luas, pengusaha bisa memilih siapa pun sebagai target pasar. Namun, kesuksesan usaha tetap bergantung pada kreativitas yang ditonjolkan dalam produknya.
Seperti yang dilakukan PT Dewi Bahari Indonesia, yang membawahi UMKM Dewi Home Crab, yang memanfaatkan hasil laut, khususnya rajungan, menjadi berbagai produk camilan yang unik.
Dewi Home Crab UMKM yang sudah didirikan sejak 2010 oleh Dewi Fatimah dan Mochamad Bakri. Mereka mendirikan usaha olahan bahan baku kepiting dan rajungan karena dilatar belakangi lingkungan yang mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai nelayan.
Mengutip laman resminya, UMKM ini dibuat dengan niat awalnya dari usaha rumahan, untuk menyerap hasil tangkapan nelayan sambil menciptakan tenaga kerja.
Baca Juga
Dewi mengungkap produk-produk kepiting ternyata bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan. Dengan itu, Dewi memulai usahanya dan terus berinovasi.
Untuk menjaring target pasar lebih luas, mayoritas produknya diolah menjadi camilan. Selain itu, Dewi Home Crab juga memanfaatkan penjualan secara daring melalui website dan e-commerce.
Kini, Dewi Home Crab sudah memiliki 10 produk olahan kepiting dan rajungan yang diproduksi sendiri, seperti abon, kerupuk, pempek, nugget, kerupuk seblak, dan rajungan utuh.
Berawal dari usaha rumahan bermodal Rp 5 juta, kini Dewi Home Crab sudah memiliki 30 orang pegawai tetap dengan kapasitas produksi mencapai 420.000 kemasan per bulan.
Selain dijual di dalam negeri, produk-produk Dewi Home Crab juga sudah melanglah buana, diekspor ke luar negeri dengan kapasitas hingga 24 ton per bulan.
Untuk menjaga kepercayaan konsumen, produk-produk UMKM ini juga sudah memiliki sertifikasi uji nutrisi, uji mutu, hingga halal MUI.