Bisnis.com, JAKARTA - Banyak anggapan yang mengatakan jangan berbisnis dengan keluarga atau sahabatmu, karena bisa merusak hubungan.
Alasannya, karena masalah bisnis terutama yang berkaitan dengan uang, bisa merusak hubungan persahabatan atau keluarga jika muncul masalah.
Namun buktinya, ternyata, ada banyak perusahaan raksasa dunia yang dibangun dari persahabatan.
Berikut deretan perusahaan raksasa dunia yang sukses dibangun dari persahabatan
1. Starbucks
Starbucks Corporation adalah jaringan kedai kopi dan pemanggang kopi global Amerika yang berbasis di Washington. Pada tahun 1971, Jerry Baldwin, Zev Siegl, dan Gordon Bowker, semuanya mantan mahasiswa Universitas San Francisco, mendirikan Starbucks di dekat Pike Place Market yang terkenal di Seattle.
Mereka dikenal sebagai pendiri Starbucks. Meskipun mereka berdedikasi untuk menyediakan biji kopi berkualitas tinggi dan peralatan pemanggangan, mereka tidak menyadari betapa makmurnya perusahaan mereka nantinya.
Howard Schultz mendapat kesempatan untuk mengakuisisi bisnis dari pemegang saham pendiri pada tahun 1987. Ia mulai mengembangkan perusahaan dengan mendirikan lokasi lain di luar Seattle.
Baca Juga
Pada tahun 1980-an, mereka berhasil menjual perusahaan tersebut kepada Howard Schultz, yang memilih untuk mengubah kedai kopi menjadi kedai kopi yang menawarkan minuman berbasis espresso selama perjalanan kerja ke Milan, Italia.
Mulai tahun 1980-an, Starbucks membangun empat gerai di Seattle, membedakan diri mereka dari persaingan dengan kopi panggang segar yang unggul.
Kedua mitra yang masih hidup itu ditinggalkan sendirian ketika Siegl memilih untuk mengejar peluang lain pada tahun 1980, dan Baldwin mengambil alih sebagai presiden bisnis tersebut.
2. Hewlett Packard
Sejarah Hewlett-Packard Enterprise berkaitan dengan sejarah Silicon Valley sebidang tanah subur di utara San Jose, California.
Saat ini kawasan ini dikenal di seluruh dunia sebagai pusat inovasi, tempat perusahaan-perusahaan telah mengubah dunia melalui kemajuan teknologi.
Namun ketika Bill Hewlett dan Dave Packard bertemu pada tahun 1930-an di Universitas Stanford, lembah tersebut sebagian besar merupakan wilayah pertanian, dengan kebun buah-buahan dan pertanian tersebar di perbukitan.
Keberhasilan Bill dan Dave mengubah lanskap dan budaya daerah tersebut, sedemikian rupa sehingga garasi kecil di Addison Avenue di Palo Alto tempat keduanya pertama kali memperkuat kemitraan mereka telah ditetapkan sebagai landmark bersejarah, “Tempat Kelahiran Silicon Valley.”
Bill dan Dave berteman ketika mereka sama-sama mahasiswa teknik di Stanford. Setelah lulus, Dave bekerja di General Electric dan pindah ke Schenectady, New York, di mana ia menikah dengan kekasih kuliahnya Lucile Salter pada tahun 1938.
Namun dia dan Bill tetap berhubungan. Keduanya didorong oleh mantan profesor mereka Fred Terman untuk memulai perusahaan teknologi mereka sendiri.
3. Spotify
Daniel Ek dan sahabatnya Martin Lorentzon mendirikan perusahaan tersebut pada tahun 2006 di Swedia, dan meluncurkan produk tersebut pada tahun 2008.
Pada saat remaja, Daniel menciptakan website untuk bisnis dan menjalankannya pelayanan web-hosting nya dari luar ruangan.
Dia drop out dari pendidikannya dan berkerja di perusahaan web-based untuk sementara waktu sebelum membangun Advertigo, yaitu sebuah perusahaan online marketing yang dijualnya pada tahun 2006 kepada perusahaan Tradedoubler, Swedia.
Kemudian, bersama dengan co-founder Tradedoubler, Martin Lorentzon, mendirikan Spotify dan akhirnya menjadi CEO.
4. Instagram
Kevin Systrom lulus dari Stanford pada tahun 2006 dengan gelar BSc di bidang Sains dan Teknik Manajemen.
Dia menghabiskan dua tahun di Google sebagian dari tahun tersebut menurutnya dihabiskan untuk mengerjakan Gmail dan Google Reader.
Sahabatnya yang juga mitra bisnisnya Mike Krieger lahir di Sao Paulo, Brasil dan datang ke AS pada tahun 2004 untuk kuliah di Stanford.
Keduanya terinspirasi untuk membuat aplikasi Instagram awalnya diluncurkan hanya untuk iPhone pada musim gugur tahun 2010 - namun kini tersedia untuk pengguna Android melalui gambar Polaroid lama.
5. Whatsapp
WhatsApp dibuat oleh Brian Acton dan Jan Koum, yang sebelumnya karyawan di Yahoo!.
Pada Januari 2009, ketika membeli sebuah iPhone, Koum dan Acton menyadari akan potensi dari industri aplikasi perangkat lunak pada App Store(iOS), kemudian mereka mulai mengunjungi Alex Fishman yang merupakan seorang teman Koum di West San Jose untuk membicarakan model baru aplikasi berkirim pesan yang akan menunjukkan "status di samping nama individu".
Mereka tahu bahwa untuk melangkah lebih jauh dibutuhkan seorang pengembang iPhone. Fishman mengunjungi situs RentAcoder.com, menemukan developer berkebangsaan Rusia bernama Igor Solomennikov, dan memperkenalkannya kepada Koum.
Koum menamakan aplikasinya WhatsApp agar terdengar seperti "What's up" yang berarti apa kabar. Pada 24 Februari 2009 dia melegalkannya menjadi perusahaan WhatsApp Inc. di California.
Versi paling awal dari dari WhatsApp sering mengalami crash komputer, membuat Koum mempertimbangkan untuk menyerah dan mencari pekerjaan baru. Namun Acton memintanya bersabar menunggu untuk "beberapa bulan lagi"