Bisnis.com, SURABAYA — Perusahaan Telekomunikasi PT XL Axiata Tbk. (EXCL), bakal bergabung dengan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) dan PT Smart Telecom (ST), membentuk perusahaan baru.
Ketiga perusahaan mengumumkan kesepakatan untuk melakukan penggabungan usaha atau merger dengan Axiata Group Berhad dan Sinar Mas akan menjadi pemegang saham pengendali bersama.
Dalam prospektus mergernya, EXCL diketahui akan menjadi perusahaan yang menerima penggabungan. Setelah penggabungan usaha, EXCL akan mengubah namanya menjadi PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk.
Dalam keterangan resminya, Axiata Group Berhad dan Sinar Mas menjadi pemegang saham pengendali bersama. Masing-masing perusahaan akan memegang 34,8% saham XLSmart dengan pengaruh yang sama, untuk arah dan keputusan strategis perusahaan.
Sosok Pendiri XL
Sebelum jatuh ke tangan Malaysia, PT XL Axiata Tbk. didirikan dengan nama PT Grahametropolitan Lestari, pada 6 Oktober 1989.
Perusahaan tersebut merupakan 100% sahamnya digenggam PT Rajawali Wira Bhakti Utama, usaha milik konglomerat Peter Sondakh.
Baca Juga
Dia merupakan mantan mahasiswa kedokteran gigi yang tak menyelesaikan studinya dan malah membanting setir menjadi pengusaha, mengikuti jejak sang ayah, seorang pengekspor kayu dan minyak kelapa pada 1950-an.l
Melansir Rajawali Corpora, Peter Sondakh berhasil mengembangkan berbagai bisnisnya dan sukses menjadikan Rajawali Corpora menjadi salah satu perusahaan investasi terkemuka di Indonesia sejak 1984.
Mulai dari 1984, Peter pun memulai Grup Rajawali dan memperluas bisnis lama ayahnya. Dia mengembangkan usaha pariwisata dan memulai usaha patungan dengan Bambang Trihatmodjo. Mereka mengembangkan mulai dari Grand Hyatt di Jakarta hingga membangun jaringan televisi swasta pertama di Indonesia, Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI).
Kemudian, pada 1989 Peter mendirikan PT Grahametropolitan Lestari di bawah naungan PT Rajawali Wira Bhakti Utama.
Namun, pada Juni 1995, perusahaan tersebut dialihkan ke PT Telekomindo Primabhakti dan kemudian mengubah namanya menjadi PT Excelcomindo Pratama, dan perusahaan berhasil mendapat lisensi untuk membangun jaringan GSM ketiga di Indonesia, setelah Satelindo dan Telkomsel.
Namun, sampai 2005, setelah membawa XL untuk IPO dan melantai di Bursa, Rajawali Corp akhirnya melepas kepemilikan di PT Excelcomindo Pratama secara bertahap, lertama ke Telekom Malaysia.
Pada 2007, saham XL sudah sepenuhnya menjadi milik asing. Hingga 2009 Excelcomindo mengubah namanya menjadi PT XL Axiata Tbk.
Melepas XL, Peter Sondakh saat ini menjadi konglomerat bisnis perhotelan, media, dan pertambangan.
Dia kini menjadi orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan sebesar US$2,1 miliar atau setara dengan Rp33,5 triliun.