Bisnis.com, JAKARTA — Selama ini, orang terkaya di dunia Elon Musk, selalu dikaitkan dengan Tesla, salah satu perusahaan kendaraan listrik dan baterai terbesar di dunia.
Di bawah kepemimpinan Elon Musk, perusahaan ini merevolusi teknologi penyimpanan energi untuk masa depan energi yang berkelanjutan. Namun, ternyata dia bukan pendirinya
Adalah dua pengusaha Amerika Martin Eberhard dan Marc Tarpenning yang nebgawali usaha Tesla, dan memberi nama perusahaannya sesuai nama penemu Serbia-Amerika, Nikola Tesla.
Perusahaan ini dengan cepat menjadi salah satu merek mobil paling dikenal di dunia.
Lantas siapa mereka?
Martin Eberhard dan Marc Tarpenning adalah pengusaha Amerika yang mendirikan perusahaan mobil listrik Tesla Motors.
Eberhard, yang lahir 15 Mei 1960, Berkeley, California, AS, tumbuh besar di Kensington, California, dan belajar di University of Illinois di Urbana-Champaign, tempat dia meraih gelar sarjana pada 1982 di bidang teknik komputer dan meraih gelar master (1984) di bidang teknik listrik.
Baca Juga
Dia kemudian memulai karier hingga memegang sejumlah jabatan, termasuk insinyur listrik di Wyse Technology, wakil presiden elektronika di Belfort Memory International, dan kepala insinyur di Network Computing Devices, yang ia dirikan bersama.
Sementara itu, Tarpenning yang lahir pada 1 Juni 1964 di Sacramento, California, AS, dibesarkan di Sacramento, California, dan memperoleh gelar sarjana pada 1985 dalam ilmu komputer dari University of California, Berkeley.
Dia memulai kariernya dengan bekerja untuk konglomerat Textron di Arab Saudi. Tarpenning kemudian mengembangkan perangkat lunak dan produk firmware untuk beberapa perusahaan, termasuk Seagate Technology dan Bechtel, dan kemudian menjabat sebagai wakil presiden teknik di Packet Design, sebuah perusahaan teknologi jaringan.
Pada 1997, Eberhard dan Tarpenning bertemu dan bekerja sama mendirikan NuvoMedia. Perusahaan tersebut kemudian mulai memproduksi Rocket eBook pada 1998. Kala itu, Eberhard menjabat sebagai CEO dan Tarpenning memimpin pengembangan hingga 2000, ketika NuvoMedia dijual ke Gemstar, TV Guide International, seharga US$187 juta.
Pada 2003, Eberhard dan Tarpenning bekerja sama lagi untuk meluncurkan Tesla Motors, sebuah perusahaan yang didedikasikan untuk mengembangkan mobil sport listrik.
Pendanaan untuk perusahaan tersebut diperoleh dari berbagai sumber, yang paling menonjol adalah salah satu pendiri PayPal, Elon Musk, yang menyumbangkan lebih dari US$30 juta untuk usaha baru tersebut, yabg membuat dirinya menjadi co-founder dan menjabat sebagai ketua perusahaan.
Sejak itu, mereka mulai mengembangkan model-model mobil listrik hingga pada 2006 Tesla Motors mengumumkan bahwa prototipe Tesla Roadster, yang inovatif dan sepenuhnya bertenaga listrik, telah mencapai jarak tempuh yang belum pernah terjadi sebelumnya yaitu 394 km dengan sekali pengisian daya dalam pengujian perusahaan.
Pengujian tambahan selanjutnya menunjukkan bahwa mobil sport yang saat itu seharga US$98.000 itu dapat berakselerasi dari 0 hingga 60 mph atau hampir 100 km/jam dalam waktu kurang dari empat detik dan dapat mencapai kecepatan tertinggi 200 km/jam.
Bodi mobil yang ringan tersebut terbuat dari serat karbon. Roadster tersebut tidak menghasilkan emisi gas buang, karena tidak menggunakan mesin pembakaran internal.
Tesla Motors menemukan bahwa mobil tersebut mencapai peringkat efisiensi yang setara dengan jarak tempuh bensin sebesar 57 km per liter. Motor listrik kendaraan tersebut ditenagai oleh sel litium-ion, bahan yang sering digunakan dalam baterai komputer laptop, yang dapat diisi ulang dari stopkontak listrik standar.
Mobil roadster pertama dikirimkan kepada pemiliknya pada 2008. Setelah sukses dengan mobil roadster tersebut, perusahaan tersebut mendiversifikasi lini produknya dengan mengembangkan prototipe untuk mobil listrik yang lebih terjangkau.
Pada akhir 2007, Eberhard mengundurkan diri sebagai CEO dan presiden teknologi serta bergabung dengan dewan penasihat perusahaan.
Setahun kemudian, pada 2008, perusahaan mengumumkan bahwa Eberhard telah meninggalkan perusahaan, meskipun dia tetap menjadi pemegang saham.
Sementara itu, Tarpenning menjadi wakil presiden teknik listrik, yang mengawasi pengembangan sistem elektronik dan perangkat lunak untuk mobil sport tersebut, dan menjabat sebagai CFO selama beberapa tahun. Dia kemudian juga meninggalkan perusahaan pada 2008.