Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Deretan Pengusaha Sepeda Asli Indonesia, Terkenal Hingga Mancanegara

Sederet pengusaha di balik merek sepeda lokal yang terkenal hingga mancanegara
Ilustrasi sepeda Polygon
Ilustrasi sepeda Polygon

Bisnis.com, JAKARTA - Bersepeda masih menjadi olahraga yang ngetren di Indonesia. Banyak orang yang berburu sepeda mahal untuk mengikuti tren ini. 

Padahal, ada beberapa merek sepeda lokal yang juga terkenal, dengan kualitas yang tak kalah baik, sehingga sering disangka merek luar negeri. 

Alih-alih dibanderol dengan harga selangit, sepeda-sepeda dari merek lokal ini bisa menjadi pilihan karena harganya juga jauh lebih murah. 

Berikut ini, daftar merek sepeda dan kisah pemiliknya membangun merek ini hingga terkenal di kancah mancanegara:

1. Polygon

Sepeda dengan merek Polygon pasti sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Sepeda ini ternyata buatan lokal yang diproduksi oleh PT Insera Sena sejak 1989 di Sidoarjo, Jawa Timur.

Pendiri PT Insera Sena adalah Soejanto Widjaja, seorang lulusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung yang meneruskan usaha keluarga di bidang industri sepeda. 

Soejanto juga sempat meneruskan pendidikan di University of Wisconsin Madison dan mendapat gelar Master of Business Administration.  

Insera sendiri diambil dari kata Industri Sepeda Surabaya. Sementara kata Sena diambil dari salah satu tokoh kepahlawanan wayang golek terkenal di Jawa Timur yang dikenal sebagai simbol kekuasaan.

Saat ini Insera didukung oleh lebih dari 1.000 karyawan dan didukung oleh lebih dari 20 orang ahli di bidang riset dan pengembangan. 

Dengan kemampuan tersebut, Insera bisa memproduksi hingga 750.000 unit sepeda per tahun. Sepeda yang diproduksi juga beragam dari sepeda biasa, sepeda trekking, sepeda gunung, dan sepeda lainnya untuk pasar domestik dan internasional. 

Kini Insera juga sudah menjalankan bisnis tak hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia ada di 5 benua dan lebih dari 50 negara. 

2. United Bike

United Bike didirikan pada 1991 oleh PT Terang Dunia Internusa, yang dimiliki oleh Henry Mulyadi. Dia merupakan warga negara Indonesia yang lahir di Jakarta pada 1963 silam. 

Henry menyelesaikan pendidikan terakhirnya di SMA Negeri 19 Jakarta pada 1983. Selain menjabat sebagai komisaris utama di BIKE, Henry kini menjabat sebagai Direktur di PT Terang Dunia Internusa, PT Bintang Timur, PT Bintang Cipta Abadi, PT Taman Wisata Jateng, dan PT Perdana Bina Bersama. 

Henry juga  mengemban tugas sebagai Presiden Direktur di PT Bintang Mas Lestari dan menjabat sebagai Komisaris Utaa PT Cahaya Hidup Indonesia.

3. Wimcycle

Sepeda Wimcycle diproduksi oleh PT Wijaya Indonesia Makmur Bicycles Industries yang didirikan oleh Hendra Widjaja pada 1972 dan mulai berptoduksi pada 1976.

Perusahaan ini di mulai dengan pembuatan komponen sepeda di pusat kota Surabaya. Tahun 1976, Wimcycle mulai memperluas cakupannya dengan memproduksi sepeda beserta komponennya di Desa Bambe Driyorejo Industrial Estate.

Hendra Widjaja mengawali bisnis sepeda dari menjadi penyedia becak yang kami sewakan pada pagi hari dan dikumpulkan kembali pada malam harinya. Keausan pada becak ini memerlukan kemahiran dalam membuat suku cadang. Seiring berjalannya waktu, Wimcycle memperoleh banyak keahlian di bidang sepeda sehingga dapat membuat sepeda sendiri dan menjadi fokus perusahaan.

Wimcycle mendominasi pasar lokal dengan pangsa pasar yang signifikan juga berhasil di pasar ekspor. Wimcycle secara konsisten menjadi penyumbang terbesar untuk ekspor sepeda Indonesia selama bertahun-tahun dan saat ini sepeda diekspor ke lebih dari 20 negara di seluruh dunia.

Wimcycle juga memiliki berbagai macam produk untuk menembus semua segmen pasar mulai dari untuk anak-anak hingga dewasa, dengan berbagai model dan komponen sepeda.

4. Element Bike 

Element Bike merupakan salah satu perusahaan yang masih cukup muda, didirikan pada 2008 melalui PT Roda Maju Bahagia oleh Hendra. Produsen satu ini terkenal memproduksi sepeda setara Brompton ala Indonesia. 

Mengutip berbagai sumber, Hendra memulai bisnis sebagai calo jual-beli mobil bekas mulai 2001. Dia saat itu masih berstats sebagai mahasiswa di ilmu ekonomi di Universitas Tarumanegara. 

Namun, karena lebih senang berbisnis, dia akhirnya drop-out dari perkuliahan, sementara bisnis jual-beli mobilnya  tak berjalan lancar. 

Dia kemudian mulai membantu ruko sepeda ayahnya, dan berniat memperbesar usahanya dengan melakukan impor produk sepeda.

Dengan pengalaman usahanya, pada 2008 dia mendirikan PT Roda Maju Bahagia dan mulai membangun sepeda lipatseperti Brompton, yang saat itu sedang booming di Indonesia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper