Bisnis.com, PEKANBARU - Sebagai daerah penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia, salah satu peluang usaha yang bisa dimanfaatkan, adalah mengolah limbah sawit menjadi barang dengan nilai ekonomis tinggi.
Potensi inilah yang dilirik oleh Hendra Dermawan. Limbah sawit yang menurutnya bisa mudah didapatkan di lingkungan sekitar, bisa menjadi produk berharga apabila dibuat dan dipasarkan kepada target yang sesuai.
"Lidi sawit yang menjadi limbah ternyata bisa diolah menjadi produk dengan nilai jual tinggi. Kami mulai dari barang keperluan sehari-hari seperti piring, bakul, mangkok nasi, hingga barang hiasan seperti lampu gantung. Semuanya dari lidi sawit. Kami membawa merek Rumah Tamadun," ujarnya Kamis (24/2/2022).
Merintis usaha ini sejak 2017 lalu diakuinya tidak mudah. Ada saja kendala yang dijumpai mulai dari membuat produk yang berkualitas itu didapatkannya dari mengulang beberapa kali hingga hasilnya semakin bagus dan lebih baik.
Kemudian karena masih baru dan belum paham benar bagaimana memasarkan produk hasil kreasinya, Hendra sempat merasa khawatir untuk mengembangkan usaha kreatif itu.
Meski demikian, dirinya tidak tinggal diam tapi terus bergerak meluaskan jaringan usahanya dengan mengikuti beragam pelatihan, pameran, dan mulai mengenal relasi dari berbagai sektoral yaitu pemda setempat, organisasi pengusaha, hingga perbankan.
Baca Juga
Namun usaha dan kerja kerasnya tidak mengkhianati hasil. Kini anggotanya yang bekerja membuat produk kreasi lidi sawit itu sudah memiliki standar dalam bekerja dan berhasil mendapatkan sertifikasi kompetensi dari Badan Nasional Standarisasi Profesi (BNSP).
Tidak hanya itu, kerajinan hasil buah tangan dirinya dan rekan-rekan dengan merek Rumah Tamadun, sudah didaftarkan Hak Atas Kekayaan Intelektualnya (HAKI).
Selain olahan lidi berupa kerajinan tangan tadi, pihaknya juga membuat ikat kepala khas Melayu atau Tanjak yang bisa dijadikan oleh-oleh. Serta ada juga kain songket yang dapat dipakai untuk kegiatan sehari-hari.
"Kini kami juga sudah mengarah kepada pemasaran online yang hasilnya mampu meningkatkan penjualan dibandingkan sebelumnya hanya offline atau di toko," ujarnya.
Dengan keberhasilan itu, sudah banyak penghargaan yang diraih oleh Rumah Tamadun berupa apresiasi dari pemda, kementerian dan lembaga, hingga perbankan khususnya Bank BRI. Tidak kurang dari 10 penghargaan sudah diterima Hendra sejak 2017 hingga kini.
Kemudian dukungan secara finansial juga didapatkannya berupa pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan nilai mencapai Rp130 juta. Dana itu dipakai untuk melakukan renovasi tempat usaha dan membuat galeri yang lebih bagus dari sebelumnya.
Kedepan dia berharap usaha itu akan terus berkembang, dengan menghadirkan beragam produk kerajinan dan oleh-oleh dari daerah lain yang memang diminati pasar. Dengan upaya itu diharapkan konsumennya terutama di Rokan Hilir bisa membeli beragam produk daerah luar tanpa harus pergi jauh.
"Kalau bisa juga rencananya di beberapa kota lain di Riau ada gerai Rumah Tamadun sehingga usaha kami akan terus berkembang," ujarnya.