Bisnis.com, JAKARTA – Perkembangan jual beli online melalui e-commerce, ikut mendongkrak pertumbuhan bisnis logistik di Indonesia.
Namun, kurangnya sistem dan infrastruktur yang memadai serta keterbatasan akses, membuat agen logistik di Indonesia tidak memiliki standarisasi kerja.
Menjawab tantangan tersebut, perusahaan startup yang bergerak di bidang digital logistic platform, Prahu-Hub, hadir dengan menggandeng potensial agen logistik daerah dan melakukan pelatihan. Standard Operating Procedure (SOP) yang ketat.
Prahu-Hub juga melakukan sertifikasi agen agar bisa mengoperasikan SOP logistik sesuai standar yang ditetapkan sehingga pengguna jasa bisa mendapat service dengan standar yang dapat dipertanggung jawabkan.
Founder Prahu-Hub Benny Sukamto mengatakan lahirnya perusahaan yang berada di bawah bendera usaha PT Aplikasi Tepat Guna ini, berawal dari keprihatinannya terhadap fakta bahwa pengiriman domestik yang jauh lebih mahal dibandingkan dengan pengiriman internasional.
Kementerian Perhubungan berkomitmen menurunkan biaya logistik yang saat ini mencapai 24 persen dari produk domestik bruto (PDB) menjadi 16 persen sesuai yang diamanatkan oleh Sistem Logistik Nasional (Sislognas).
Benny mengatakan bahwa untuk menjadikan pelaku usaha di Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri, dibutuhkan biaya logistik yang terjangkau. Sebab, jika biaya logistik tinggi, akan sulit mewujudkan Indonesia sebagai tuan rumah di negeri sendiri.
“Kami sadar bahwa hal ini bukan terjadi atas salah siapapun melainkan karena kondisi yang ada, misal integrasi para pelaku usaha dan pihak terkait, infrastruktur belum memadai, ketidakseimbangan demand dan supply, serta data dan sistem informasi logistik yang belum terintegrasi. Namun pada akhirnya, bila kita mau situasi ini berubah, maka kita harus berani memulai,” ujarnya, Selasa (8/7/2020).
Dengan misi perusahaan untuk menjadi digital logistic platform terdepan di Indonesia, pihaknya ingin menjadikan platform Prahu-Hub sangat mudah untuk digunakan oleh siapapun, efisien sehingga menurunkan biaya logistik dengan tarif yang jelas dan transparan untuk mencapai performance yang dapat diandalkan.
Apalagi di tengah pandemi ini, pihaknya ingin memberikan solusi logistik yang aman dan terjangkau sehingga dapat bersama mendorong perekonomian daerah dengan melirik potensi pasar antar pulau.
Selain itu juga membantu menghubungkan partner logistik dengan pelaku usaha yang tersebar di wilayah dengan memanfaatkan teknologi digital logistik.
“Kami berharap kedepannya kolaborasi antar pelaku terkait dapat terjadi dan berdampak positif terhadap kelangsungan bisnis selama pandemi dan new normal”, tutur Benny.
Prahu-Hub mencatat performa perusahaan per Juni 2020 dengan total 21.891 pengiriman barang dari 1.357 pengguna jasa ke 272 destinasi seluruh Indonesia.
Prahu-Hub sendiri dikenal sebagai digital logistic platform yang mempertemukan pengirim barang dan penyedia pengiriman menggunakan peti kemas melalui jalur laut pada wilayah Indonesia. Dengan proses pengiriman yang mudah, sistem pembayaran yang aman, harga pengiriman yang kompetitif, jadwal pengiriman lengkap dan permintaan rute yang diinginkan, serta tracking pengiriman otomatis.