Bisnis.com, JAKARTA- Berdiri pada pertengahan 2016, Elisa sering mendapatkan ide untuk membuat hampers yang menarik dari berbagai sumber. Berselancar di internet, media sosial, souvenir pernikahan, hingga berjalan-jalan di mall bisa mendatangkan inspirasi bagi sang pemilik.
Ketika memulai usaha ini, dia hanya mengeluarkan modal awal Rp5 juta yang digunakan untuk membuat sampel bingkisan. “Berdirinya Handsel bermula dari hobi saya kepada desain pengemasan yang lucu dan unik. Kebetulan memang saya mengambil jurusan desain grafis, jadi bisa berkreasi sendiri,” ujar Elisa.
Latar belakang ini diklaim menjadi keunggulan tersendiri bagi Handsel. Desain hampers menjadi lebih unik dan konsumen bisa dibuatkan ilustrasi tangan khusus, sehingga lebih terasa personal bagi pembeli dan penerima.
Bingkisan yang dapat dibuat Handsel bermacam-macam, seperti ulang tahun anak, lamaran, dan hari besar keagamaan. Handsel juga menerima permintaan untuk pembuatan souvenir pernikahan serta perlengkapan pesta.
Per bulan, Handsel bisa menerima 300-400 hampers per bulan. Jumlahnya bisa meningkat pada momen-momen tertentu seperti hari raya.
Dengan harga paket antara Rp50.000-Rp250.000, Elisa bisa mendapatkan omzet hingga Rp40 juta tiap bulannya. Adapun harga bingkisan khusus untuk Lebaran dibanderol antara Rp185.000-Rp380.000.
Handsel memang menyiapkan tiga jenis paket yang dibuat khusus untuk Idulfitri tahun ini. Tiap hampers memiliki tema warna dan isi yang berbeda. Namun, secara keseluruhan, bingkisan-bingkisan itu berisi kue kering, paket teh, cangkir teh, dan stoples kecil untuk lilin.
Barang-barang pengisi hampers didapatkan sang pemilik dari pihak lain. Tetapi, ke depannya dia berniat memproduksi bahan-bahan primer yang dibutuhkan agar waktu pengerjaan bingkisan bisa lebih cepat.
Selain memilih dari desain yang sudah ada, konsumen juga bisa meminta desain, isi, dan bahan kotak pengemas hampers sesuai keinginan. Untuk satu pesanan bingkisan, Handsel menetapkan jumlah minimal sebanyak 30 buah. Pembuatannya dapat memakan waktu 2-3 pekan, tergantung pada jumlah yang dipesan.
Dalam proses pembuatan bingkisan, Elisa dibantu oleh tiga orang karyawan. “Customer biasa berasal dari Indonesia, khususnya Jakarta. Saat ini, kami belum bisa melakukan pengiriman ke luar negeri karena biaya pengirimannya cukup tinggi,” tutur dia.