Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mengelola Harapan

Di zaman Orde Baru dikenal suatu lotere yang sangat populer, namanya Undian Harapan.
Pongki Pamungkas, Penulis buku The Answer Is Love dan All You Need Is Love/jibi
Pongki Pamungkas, Penulis buku The Answer Is Love dan All You Need Is Love/jibi

Bisnis.com, JAKARTA - Di zaman Orde Baru dikenal suatu lotere yang sangat populer, namanya Undian Harapan.

Lotere ini memikat jutaan orang setiap minggu. Mereka membeli kupon yang akan diundi untuk mendapatkan sang pemenangnya.

Dikelola oleh Yayasan Rehabilitasi Sosial di bawah Departemen Sosial, dengan hadiah yang cukup besar pada 70-an. Undian itu memberi harapan bagi para pembelinya untuk meraih jumlah uang besar dengan mengeluarkan dana kecil.

Segala lapisan masyarakat, tanpa kecuali memiliki harapan untuk menjadi multijutawan secara mendadak, tanpa bekerja keras.         
Suatu keluarga dengan dua anak, hidup dalam kondisi baik, tentram. Sang kepala rumah tangga adalah seorang perwira menengah suatu kesatuan tentara.

Dua anak  mereka memiliki harapan tinggi bahwa mereka akan bisa bersekolah dan terus kuliah di perguruan tinggi yang baik, yang tentu membutuhkan biaya cukup banyak. Harapan tinggal harapan.

Sang ayah, sang kepala rumah tangga, meninggal mendadak karena serangan jantung. Kedua anak itu  kehilangan harapan untuk bisa bersekolah tinggi.                    

Erick Tohir, pengusaha muda Indonesia, membuat nama Indonesia terangkat ke dalam orbit dunia, khususnya kancah sepak bola Eropa, manakala ia membeli klub Inter Milan, salah satu dari lima klub terbesar Italia.

Erick tentu berharap, dari sisi bisnis, bila Inter dapat meningkatkan posisinya di kompetisi Liga Italia ataupun di Liga Eropa, nilai Inter tentu akan melambung. Ia merekrut Roberto Mancini, pelatih terkemuka dari Italia yang dikenal dengan pelbagai kesuksesannya, baik sebagai pelatih maupun pemain. Erick bersemangat karena ia memiliki harapan itu.             

Di kalangan anak muda saat ini, dikenal suatu istilah pergaulan yang disebut PHP. Itu singkatan dari Pemberi Harapan Palsu. Predikat ini disematkan kepada pelbagai orang yang suka mengumbar janji, tetapi akhirnya mengingkari janjinya. Hal ini termasuk kepada para pemuda atau gadis yang sudah memberikan sinyal-sinyal kesepakatan asmara, tetapi ternyata mengingkarinya.            

Kata Desmond Tutu, aktivis penentang apartheid, " Harapan adalah kemampuan untuk melihat adanya secercah cahaya dalam suatu kegelapan." Orang-orang yang melakukan bunuh diri adalah bagian dari orang-orang  yang tidak melihat adanya secercah cahaya itu. Kehidupan, mungkin, sudah demikian gelap gulita dan menyesakkan. Mereka tak kuasa lagi menahannya. Menyedihkan.                       

Bagi para pembeli Undian Harapan atau lotere sejenisnya, dalam perjalanan kehidupan yang cenderung gelap, mereka berusaha untuk menyalakan pelita harapan. Mereka sisihkan modal untuk membeli lotere.

Siapa tahu beruntung dan berhasil memenangkan undian ini? Siapa tahu, bukankah dunia ke dapan adalah misteri?

"Harapan adalah penting karena ia dapat membuat momen yang sulit saat ini menjadi tak terlalu sulit untuk dijalani. Bila kita percaya bahwa esok akan lebih baik, kita akan mampu menanggung kesulitan hari ini," kata Thich Nhat Hanh, pendeta Budha dan aktivis perdamaian asal Vietnam yang tinggal di Prancis.     

Adapun,  bagi anak-anak yang ditinggal oleh sang ayah sebagai penopang ekonomi keluarga, harapan semula, terus mendapat biaya studi dari sang ayah, musnah sudah. Kita semua meyakini bahwa Tuhan adalah Dzat yang Maha Baik dan Maha Kuasa, yang seringkali datang dengan pertolongan-Nya yang tak disangka-sangka.

Bisa jadi, pengganti harapan hilang itu berujud keberadaan dan perjuangan sang ibu yang akhirnya bangkit menjadi seorang single parent yang hebat. Kita tahu, kisah serupa ini banyak terjadi di sekeliling kita.                     

Bisa jadi, kisah tersebut sesuai dengan pemikiran Joseph Addison, penyair dan politikus Inggris abad 18, "Tiga esensi besar untuk bahagia dalam kehidupan adalah: sesuatu untuk dilakukan, sesuatu untuk dicintai dan sesuatu yang diharapkan."

Kecintaan sang ibu kepada anak-anaknya, kita tahu, adalah kecintaan yang hanya memberi dan tak harap kembali. Dengan kecintaan itu ibu pun melakukan hal-hal  yang sebelumnya tak terpikirkan, dengan melihat suatu pelita harapan baru.                     

Langkah besar Erick Tohir membeli Inter Milan, hingga kini, mungkin belum menampakkan kemajuan yang berarti bagi tim besar itu. Inter belum berhasil meraih piala kejuaraan sepanjang kurun pemilikan Tohir. Hingga kemudian Inter dia lepas ke seorang taipan asal China.  Tampaknya, prinsip ini mungkin yang dianut oleh Tohir, "Saya siap dengan kondisi yang terburuk, tetapi memiliki harapan untuk yang terbaik."Itu suatu prinsip dari Benjamin Disraeli.   

Misteri Masa Depan                  

Masa lalu adalah sejarah. Masa kini adalah masa yang paling penting, karena pada saat inilah kita memiliki kesempatan untuk melakukan tindakan-tindakan yang kita bisa pilih.

Adapun masa depan adalah misteri. Kita tak memiliki daya untuk melihatnya, apalagi menentukannya.       
Agar kita tetap memiliki semangat, semoga semangat yang membara dalam mengarungi kehidupan, mengelola harapan ini suatu cara yang dianjurkan untuk itu.

Dalai Lama mencontohkan diri dengan kalimatnya, "Saya mendapati harapan dalam gelapnya kehidupan, dan saya berfokus kepada cahaya harapan itu. Saya tak menghakimi alam semesta."

Dengan secercah harapan, kita songsong kehidupan dengan nyaman, tentram dan damai. Terwujud atau tidaknya harapan itu, wallahu alam, kita tak mampu meramalkannya. Alam semesta memiliki segala aturannya.

Sekali lagi, kita kutip ucapan Benjamin Disraeli,"Saya siap dengan kondisi yang terburuk, tetapi memiliki harapan untuk yang terbaik."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper