Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saatnya Menangkan Bisnis Anda

Ini adalah topik favorit saya setiap ada orang menyatakan profitnya menurun dari tahun ke tahun. Sekaligus topik ini menjadi highlight workshop saya pada April yang kita sebut Business Mastery.
Tom McIfle, Founder & CEO Top Coach Indonesia/Jibi
Tom McIfle, Founder & CEO Top Coach Indonesia/Jibi

Bisnis.com, JAKARTA - Ini adalah topik favorit saya setiap ada orang menyatakan profitnya menurun dari tahun ke tahun. Sekaligus topik ini menjadi highlight workshop saya pada April yang kita sebut Business Mastery.

Secara detil Anda akan dilatih bagaimana cara memulai bisnis dengan tepat, membangun bisnis dan akhirnya mem-franchise-kan bisnis Anda.
Jadi, apa artinya untuk bisnis Anda pada tahun ini?

Saya selalu ingat kata-kata Warren Buffet, orang terkaya di dunia, pemilik Berkshire Hathaway yang juga memiliki berbagai macam perusahaan di dunia. "Be fearful when others are greedy and be greedy only when others are fearful."

Mengapa demikian? Warren Buffet sangat yakin dengan kata krisis dalam karakter China terdiri atas Danger and Opportunity. Setiap ada opportunity selalu ada kekacauan. Di balik setiap kekacauan, tekanan, dan resesi selalu ada opportunity yang sangat besar.
Tahukah Anda 99% kegagalan mencetak profit datang dari mindset seseorang? Bukan karena ekonomi atau faktor eksternal. Faktor internal ini terdiri atas dua hal: Pikiran sadar dan bawah sadar yang saya sebut sebagai mindset management decisions - keputusan managemen yang terburu-buru.

5 Tip Bisnis

Pertama,  menjaga money collection Anda. Saat ekonomi baik piutang memang merupakan cara strategis untuk meningkatkan penjualan, menjaga hubungan baik, memberi fasilitas kepada customer loyal dan menjadi alat bersaing yang cukup efektif. Kini saatnya mengetatkan accounts receivable, aging Anda. Sebelum krisis bank masih memberi toleransi dengan piutang yang terlambat, sekarang menjadi lebih ketat.

Pastikan Anda membereskan collection ini sebelum menjadi piutang tak tertagih. Ada lebih dari 30 strategi yang saya ajarkan di Business Mastery bagaimana trik-trik inovasi menagih agar customer Anda tidak tersinggung, tetapi juga Anda tetap bisa menjaga kolektibilitas.

Kedua, investasi ke diri sendiri. Ini mindset yang penting. Kesempatan menanti Anda, menanti kesiapan Anda. Maka, Jim Rohn seorang business philosopher mengatakan "invest in yourself than you do on your business."

Saatnya membuka wawasan, membuka mata, telinga, hati, dan pikiran untuk setiap kilatan kesempatan. Pengusaha kelas dunia, seperti Anita Roddick, JimRohn, Bill Gates, Michael Dell, Brian Tracy, dan Stephen R.Covey terkenal dengan semangat belajar mereka.

Umur mereka tidak muda, tetapi harta kekayaan mereka sangat menakjubkan.

Mereka sangat menghargai orang yang berpikiran terbuka, mau membuka kesempatan untuk belajar dari yang terbaik atau yang terburuk, mau mengisi pikiran dengan ilmu bisnis. Mereka mengatakan "guru muncul saat murid siap. Bisnis dan kesempatan muncul di saat mental pengusaha sudah siap."  

Karena investasi terbesar yang memberikan return yang berlipat bukan investasi pada bisnis tetapi pada diri sendiri.

Ketiga, jangan terpaku dengan pasar yang ada. "Who Moved My Cheese?"  Buku best seller karangan Spencer Johnson tentang kualitas manusia yang terlalu nyaman dan tidak fleksibel saat terjadi krisis. Sebaliknya, ada tikus-tikus yang terus menerus mencari peluang baru dengan begitu rajin sehingga pada saat krisis mereka sudah menemukan keju yang baru, fresh, dan berlimpah ruah.

Mulailah mencari pasar baru, produk baru, modifikasi produk secara fleksibel mengikuti apa yang dibutuhkan pasar. Di buku best seller Profit is King, Rahasia Meledakkan Profit Tanpa Iklan dijelaskan bagaimana sebuah inovasi terbentuk, dan bagaimana Anda tidak terpaku dengan standar. Terus berkreasi agar tetap siap dengan perubahan.

Keempat, investasi lebih banyak di sales and marketing. Masih ingat ketika saya mengatakan Anda harus meningkatkan working capital atau financial buffer? Ini adalah salah satu alokasi biaya yang harus ditingkatkan saat resesi muncul. Mulailah agresif dengan sales and marketing.

Gunakan strategi jitu yang bisa digunakan tanpa investasi terlalu mahal. Aktivasi kembali roda-roda pemasaran yang sebelumya sempat terhenti. Jangan harap pesaing Anda akan membiarkan market-nya diambil oleh Anda.  Mereka pun akan fight back.

Beli buku-buku yang berisi strategi, bukan sekadar teori. Saya rekomendasi buku Instant cash flow, ada 282 strategi pemasaran mulai dari tanpa modal sampai iklan TV. Ini sangat efektif karena pada saat ini Anda harus memiliki lebih dari 10 pilar marketing. Dan untuk menemukan strategi yang pas, Anda harus mencoba satu per satu.

Kelima,  saatnya menjaring karyawan handal. Pengurangan pegawai terjadi di mana-mana. Banyak karyawan yang bagus terkena PHK. Ini saatnya shopping karyawan yang handal. Sekaligus saatnya menggalang tim Anda untuk meningkatkan standar, jika tidak karyawan baru akan take over pekerjaan mereka.

Prinsip Richard Branson, lebih mudah membangun bisnis yang berisi orang yang penuh semangat tetapi kurang ilmu daripada berisi orang yang penuh ilmu tetapi loyo.

Sentimen negatif tidak akan pernah berhenti. Sebagai seorang pengusaha Anda wajib berpikir dan berjiwa besar. Memilih untuk tetap positif memberi dampak yang luar biasa bagi diri sendiri, lingkungan, dan semangat. Semakin positif, semakin baik proses pengambilan keputusannya.

Saat Anda siap bertumbuh, jangan menunggu terlalu lama, karena kesempatan tidak datang dua kali.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper