1. Dear Owl Candles Bisa Sesuai Order
Usaha lilin aromaterapi ini didirikan oleh pengusaha muda, Cindy Prima Lindy, yang berpusat di Tanjung Duren Utara, Jakarta Barat. Perempuan 24 tahun ini memilih fokus dalam pembuatan candles in jar atau lilin beraroma di dalam kemasan stoples kaca.
“Saya suka banget dengan lilin aromaterapi, tetapi kebanyakan yang ada masih impor. Kalau yang buatan dalam negeri, tidak ada yang bisa custom aromanya, makanya saya coba-coba buat sendiri,” kata Cindy yang mulai berbisnis pada 2014 dengan modal Rp200.000.
Uji coba itu berlangsung selama enam bulan. Dia juga melakukan riset untuk mencari aroma yang paling diminati pasar. Lama kelamaan, banyak yang memesan dibuatkan lilin untuk berbagai keperluan, seperti acara ulang tahun, hampers, dan suvenir acara baby shower.
Sampai sekarang, sistem produksinya masih made by order. Pemesan bisa meminta order mulai warna, tempatnya (jar atau gelas), serta kemasan (menggunakan kain atau boks). Label dan aromanya pun dapat disesuaikan dengan tema. Untuk pesanan ritel, waktu order ditetapkan 2--3 hari, sedangkan untuk pesanan dalam jumlah ratusan unit diterima minimal H-30.
Waktunya cukup panjang lantaran Cindy memberikan kesempatan kepada konsumen untuk merevisi desain maksimal dua kali. “Kami membuat satu desain hanya untuk satu customer, sehingga pemakainya merasa spesial,” tuturnya.
Permintaan order lainnya lainnya terletak pada ukuran lilin yang dapat disesuaikan dengan isi kantong. Ada tiga variasi ukuran, yakni 100 gram, 200 gram, dan 300 gram, dengan harga Rp45.000, Rp55.000 dan Rp65.000. Dia memberikan potongan harga untuk konsumen yang membeli secara grosiran.
Soal pilihan aroma, ada 15 varian yang dapat dipilih antara lain, lavender, jasmine, rose, green tea, vanilla, dan cokelat. Selain itu, dia juga menyediakan set lilin aromaterapi bersama tungku yang juga dapat dipesan sesuai dengan keinginan. Bentuk lilin untuk paket ini juga lebih variatif.
Soal pemasaran, dia memanfaatkan media sosial. Selain itu, dia juga bekerja sama dengan vendor acara pernikahan, seperti weddingku.com dan bridestory.com. Produknya sudah pernah merambah berbagai daerah, seperti Palembang, Medan, Pontianak, Banjarmasin, Bandung, Jakarta, Depok, dan Bekasi.
Cindy mengakui prospek bisnis aromaterapi sangat kinclong. Saat ini, dia dapat melayani permintaan 500-1.000 jar lilin dalam sebulan. Omzetnya menyentuh Rp35 juta–Rp45 juta, dengan margin laba 30%-30%. “Sebenarnya omzetnya bisa lebih besar kalau dikerjakan secara fokus. Saya belum bisa fokus, karena sekarang masih sambil kerja,” kata wanita yang berkarier di bidang IT itu.