Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cari Alternatif Pemasukan, Sejumlah Hotel Sewakan Kamar Untuk Para Pekerja Kantoran

Kamar hotel yang disediakan juga kondusif untuk seseorang yang membutuhkan rehat sejenak dari pekerjaan
Ilustrasi hotel
Ilustrasi hotel

Bisnis.com, JAKARTA -- Para pebisnis di seluruh dunia menyewakan kamar hotel pada siang hari untuk mendapatkan kembali keseimbangan kehidupan kerja mereka.

Ketika industri hotel dunia turun sekitar 80% rata-rata dari tahun lalu, jumlah pemesanan untuk justru penginapan menunjukkan lonjakan yang mengejutkan pada akhir Mei dan pada awal Juni.

Alasan utamanya, hotel-hotel besar hingga yang independen banyak menggunakan cara kreatif untuk meningkatkan aliran pendapatan mereka, yakni dengan menyewakan kamar kepada pekerja di siang hari.

Dilansir melalui Business Insider, ketika lockdown menjadi semakin intensif di beberapa tempat dan perkantoran masih ditutup, banyak pekerja yang kini harus menerapkan work from home (WFH) merasa bahwa mereka dapat bekerja lebih efektif dengan ruang khusus.

Industri perhotelan kemudian maju untuk menjawab masalah ini.

"Banyak pelancong menganggap bahwa pilihan di mana kamar hotel dijadikan sebagai ruang kerja sebagai pengalaman yang hebat," kata Bjorn Hanson, yang pernah mengajar di NYU School of Professional Studies, Jonathan M. Tisch Center untuk Perhotelan dan Pariwisata, seperti dikutip, Kamis (2/7).

Kamar hotel yang disediakan juga kondusif untuk seseorang yang membutuhkan rehat sejenak dari pekerjaan.

Biasanya tersedia layanan pelanggan berkualitas, akses internet berkecepatan tinggi, kursi baca, televisi, dan bahkan pusat kebugaran jika dibuka.

"Ada tempat tidur yang bagus untuk berbaring dan meletakkan dokumen, beristirahat dan menonton berita. [kamar hotel] itu mejadi ruang yang bagus untuk digunakan sebagai kantor," kata Hanson.

Protokol pembersihan yang ketat adalah faktor lain yang memotivasi para tamu untuk yakin dan menyewa kamar hotel sebagai ruang kerja sementara mereka.

Marriott mengumumkan program "Dewan Kebersihan Global" pada awal Mei dengan teknologi canggih seperti penyemprot elektrostatik untuk membersihkan area publik dan dengan klasifikasi desinfektan tertinggi.

 

Sementara itu, Hilton menyampaikan bahwa mereka akan bekerja sama dengan RB, produsen Dettol dan Lysol, serta berkonsultasi dengan Mayo Clinic untuk mengembangkan protokol pembersihan yang lebih aman dan canggih.

"Konsumen percaya tidak hanya pada hotel berbintang, tapi juga dengan hotel lainnya terkait kebersihan kamar hotel," ujar Hanson.

Hotel-hotel di AS juga menyewakan ruang kerja berdasarkan hitungan bulan, bukan hanya untuk penggunaan sehari-hari.

Larry Korman, presiden Stay AKA, dengan total 12 properti (11 di Amerika Serikat, dan satu di London) memiliki suite yang dilengkapi dengan dapur.

Hotel-hotel lain telah bahkan mengalihfungsikan ballroom besar dan ruang pertemuan untuk menciptakan lebih banyak ruang kerja

Tren ini juga tampaknya terjadi secara global. Skye Suites, merek hotel Crown Group Australia di Sydney, mengatakan sekarang ada lebih banyak tamu yang check-in hanya untuk menggunakan kamar pada siang hari karena mereka membutuhkan ruang yang bersih dan nyaman untuk bekerja.

"Alasan utama mereka tidak dapat bekerja dari rumah adalah karena anak-anak mereka terlalu berisik," kata Iwan Sunito, kepala eksekutif Crown Group.

Hanson mengatakan bahwa tren ini akan berlanjut sampai pengusaha mulai membuka kembali kantor.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nirmala Aninda
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper